Kampar, LENSANUSANTARA.CO.ID – Baru baru ini di hebohkan sejumlah warga setempat . pembangunan mandi cuci kakus (MCK) di tahun 2019 pekan lalu. yang menelan anggaran fantastis. diduga bersumber dari APBD dinas perumahan permungkinan (Perkim) kabupaten Kampar dana alokasi umum dan dana alokasi khusus (DAU -DAK) .
Namun sarana fasilitas umum yang digunakan untuk keperluan mandi umum mencuci, dan buang air tersebut tidak bisa di manfaatkan masyarakat setempat bahkan bangunan tersebut di jadikan tempat mengkonsumsi jenis narkoba.( 25/3) .
Terlihat tim awak media bangunan MCK dengan ukuran panjang 8 cm dan lebar 6 cm tersebut . diduga menghabiskan anggaran Rp. 500.000.000 ( lima ratus juta rupiah) namun sayangnya fasilitas MCK tidak bisa di fungsikan warga.
Diketahui bangunan MCK berlokasi di desa batu Sasak kecamatan Kampar kiri hulu kabupaten Kampar Riau ini jadi sorotan DPP LSM Amti beberapa hari lalu.
” Tidak masuk akal dengan ukuran 6×8 meter menghabiskan anggaran sebesar 500 juta rupiah, kita melihat ada kejanggalan atas proyek pembangunan MCK menghabiskan anggaran sebesar Rp. 500 juta sedangkan fenemona di lapangan MCK tidak begitu mewah di duga ada mark’up anggaran, ujar DPPLSM AMTI Aliasi Masyarakat Transparansi Indonesia,Tommy Turangan,SH .
Kemudian salah seorang masyarakat setempat yang mewakili mengatakan,” pembangunan tersebut di anggarankan pada Tahun 2019 sampai saat masih belum bisa di fungsikan warga.
Warga juga berharap kepada dinas terkait agar pembangunan tersebut segera diselesaikan dalam arti kata warga bisa menikmati pembangunan MCK . seperti mengambil wudhu apa lagi pembangunan MCK tersebut tidak jauh dari Mesjid, cakap warga kepada tim media lensanusantaraco.id.
Sementara secara terpisah ketika dikonfirmasi tim pewarta kepala dinas perkim kabupaten Kampar Chalisman . terkaitnya pembangunan MCK di desa batu Sasak Kampar kiri hulu, apa benar bangunan tersebut bersumber dari APBD dinas perkim kab Kampar.
Namun hingga saat ini tim media belum membuahkan hasil saat dikonfirmasi bahkan Kadis Perkim Chalisman diduga blokir WhatsApp wartawan. (Dsl)