Sumba Barat Daya, LENSANUSANTARA.CO.ID – Rabu 21 September 2022 Lajang waktu telah berlalu namun setiap individu pasti memeliki problem secara pribadi mau pun secara golongan.
Problem itu jika datang tidak membutuhkan waktu dan ruang namun datang dengan tiba-tiba walaupun kita dalam keadaan berpikir jernih dan rasa tenang itulah ujian masing-masing individu yang tak luput dari takaran kalut pikiran dengan berbagai renungan yang mendalam, Hal ini terjadi di desa waimaringi beberapa media Online yang turut andil dalam memecahkan masalah dengan berbagai kritikan membangun dan kritikkan secara kebapaan itu semua menjadi pelajaran bersama.
Dalam duduk bersama dengan Kadis PMD Sumba Barat Daya Simon Lende.S.Sos beliau memberikan alurjensi dalam pendampingan desa secara teknis dan secara profesional dalam menangani kasus di desa dengan membutuhkan skil inteljensi yang bersifat imoral dan konteks kinerkerja profesional dalam menopong program 7 jembatan emas itu sebenar yang dipupuk menjadi momentum utama demi tercipta masyarakat yang sejahterah dan damai dalam kehidupan sehari-hari,
melanjut dari perbincangan dengan kadis PMD memberikan senter of cas yang perlu menjalan program pembangunan desa seperti kebersamaan aparat desa dalam menyelasaikan program-program pembangunan desa itu harus perlu saling keterbukaan dan saling mempercayai satu sama lain sehingga menciptakan keharmonisan dalam roda lidersip kepimpinan antara pemdes dan pemda tidak ada nya saling siku menyiku inipun harus ditanamkan menjadi pondasi kemasyarakatan.
Kadis PMD Sumba Barat Daya menjawab dari pertanyaan wartawan bahwa terkait dengan penggunaan anggaran beliau memberikan stigmen bahwa tidak bisa menjastis terkait dengan penggunaan anggaran akan tetapi hanya bisa mempasilitasi terkait proses pencairan anggaran, serta hanya sebatas mengarahkan pada pemerintah desa ,jika ada kades yang menyalah gunakan anggaran maka masyarakat boleh menyampaikan pada dinas PMD agar kami bisa memful up kan proses program kerja desa tutur kadis PMD
Hal ini pun dalam wawancara dengan insfektorat bapak Theofilus Natara bersama stap nya bidang Auditor Madya SBD bapak Yohanes Pagheru .SE terkait dengan miskomnikasi antara kades Petrus pati Dita dengan aparat desa yang baru yakni Gedion kaleka, Danial Ndara pitu, Yosef Ndara Bengo, DKKnya merupakan sesuatu hal miskomnikasi saja sehingga menjadi polimik duduk bersama di dinas PMD dan inspektorat hal tersebut memang sudah menjadi bagian kesepakatan bersama terkait jika ada beberapa upah honorer Aparat baru yakni penanggulangan bersama jika ada ketidak puasan dalam pembagian upah honorer.
Namun ketika terjadi selisih kalkulasi nominal nya yang menjadi persoalan itu sudah Damai dengan secara kekeluargaan antara kades dan Aparat desa yang Baru yang ujungnya mereka menanda tangani surat berita acara kesepakatan secara prosedur duduk bersama tutur bapak Theofilus.
inspektorat menambahkan dan menyampaikan pada media ini bahwa masih banyak desa-desa yang belum menulis buku saldo tentang pembayaran pajak bumi dan Bangunan diharapkan kepada seluruh desa yang bersangkutan agar melunasinya sehingga ketika ada rencana-rencana dalam melanjutkan roda kepimpinan dalam desa tidak menjadi halangan dan kamipun pihak inspektorat tidak menjadi kambing hitam ketika mau dekat pilkades dan kami tidak memberikan rekomodasi jika utang-utang yang terkait pajak tadi tutur Inspektorat Theofilus.
beberapa hari lalu media ini pun mewawancarai kades desa waimaringi Petrus pati Dita menuturkan bahwa terkait tentang upah pembayaran gaji honorer Aparat baru memang ada kesepakatan tentang upah minimum tanggungan aparat baru.
Namun karena masih sibuk menghadapi persoalan maka saya pun sebagai kades masih menjadi pertimbangan sehingga belum ada pertemuan secara formal pada teman-teman aparat baru untuk bersama karena masih menghadapi persoalan aparat lama tuturnya di rumah kediaman Yos lendu ketika media ini berbincang-bincang terkait miskomnikasi antara kades dengan aparat baru.
Namun kades Waimaringi pun kecewa dengan legowo ketika ada informasi terkait penulisan dimedsos tentang kritikan tajam oleh sahabat-sahabat media yang mungkin kades tidak puas terkait problem di desa nya secara konteks logika (Gus Mone AL Mughni)