Kampar, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau di Kuantan Singingi berakhir dan ditutup secara resmi di stadion Kuantan Singingi, Kota Taluk Kuantan, selasa malam, 22/11/2022.
Ajang tiga tahunan yang diselenggarakan bergiliran setiap kabupaten/kota akhirnya menghasilkan juara umum yakni Kabupaten Bengkalis dengan 94 Emas, 76 Perak dan 90 Perunggu. Tuan rumah Kuantan Singingi menjadi Juara 2 serta Kota Pekanbaru menduduki peringkat ketiga.
Kabupaten Kampar yang berpartisipasi pada ajang ini pada akhirnya menduduki peringkat ke empat dengan 46 Emas, 42 Perak dan 65 Perunggu. Jika dibandingkan pada ajang Porprov IX tahun 2017 di Kabupaten Kampar, terjadi penurunan prestasi dan peringkat, yakni dari posisi kedua menjadi posisi keempat.
Inisiator Kepucuk Riau, Firman Wahyudi, yang ditemui dicafe perbatasan Pekanbaru Kampar, menyanyangkan atas anjloknya prestasi kontingen Kampar.
“Sangat disayangkan prestasi Kampar pada ajang porprov kali ini turun. Target Kampar Juara tidak tercapai, bahkan mempertahankan posisi runner up saja tidak bisa. Saya menilai ini harus ada evaluasi besar ditubuh KONI Kampar maupun Cabor yang menaungi para atlet.
Dulu ketika jadi tuan rumah kita bisa juara 2, sekarang bertanding didaerah lain malah turun peringkat. Selepas porprov ini, lakukan perubahan total mulai dari perekrutan atlet, pembinaan atlet dan paling utama benahi lembaga yang menaungi olahraga.
“Jika perlu berguru dengan daerah lain tentang program pembentukan atlet beprestasi. Contoh Bengkalis, juara umum dua kali berturut-turut. Program pembinaannya bisa kita contoh dan terapkan di Kampar,” jelasnya.
Pria kelahiran Pulau, Bangkinang ini juga mengapresiasi perjuangan atlet kabupaten Kampar. “Dalam pertandingan pasti ada menang dan kalah, ini hal wajar sebenarnya. Hasil yang didapat oleh kontingen Kampar dalam ajang Porprov kali ini selain jadi bahan evaluasi, tentunya juga harus kita apresiasi perjuangan para atlet,” ucapnya.
Tidak mudah mendapatkan prestasi, harus ada usaha dan doa. Atlet-atlet sudah berjuang maksimal. Meski ada beberapa cabor yg anjlok dan faktor teknis dilapangan, perjuangan atlet kampar sudah luar biasa. Contohnya sepakbola pada akhirnya dapat emas lagi.
Cabor lain juga ada yang mengalami lonjakan prestasi. “Selepas porprov ini, pemda kampar harus apresiasi atlet yang berprestasi. Bahkan atlet yang belum berprestasi kali ini namun potensial, lebih dibina lagi agar mendatangkan prestasi dimasa depan. Prestasi tidak datang secara instan, namun melalui program pembinaan yang terukur dan terarah, maka terciptalah atlet yang berprestasi,” tutup Yudi Bule, sapaan akrabnya. (Dsl)