Pekanbaru, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kejaksaan Tinggi Riau kembali menggelar pengajian Ba’da zuhur, Selasa (6/13/2022), siang tadi di Masjid Al Mizan kawasan perkantoran Kejati Riau, Pekanbaru.
Dalam tausiyahnya. Ustadz Al Masyuri membahas tema terkait keutamaan dzikir. Dia mengutip hadis yang diriwayatkan Sayyidina Abu Darda’ Radhiyallahu’ anhu.
Tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Al Masyuri kali ini, diikuti oleh pegawai di lingkungan Kejaksaan Tinggi Riau.
Ustadz Al Masyuri menyampaikan bahwa Sayyidina Abu Darda’ Radhiyallahu’ anhu, Baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda ‘Maukah aku beritahukan kepadamu suatu amalan yang paling baik dan paling suci di sisi rabbmu, dan yang paling menaikkan derajatmu, dan lebih baik bagimu daripada menginfakkan emas dan perak ( di jalan Allah Subhaanahu Wata’ala), dan lebih baik bagimu daripada berjuang melawan musuh,kamu membunuh musuhmu atau musuhmu membunuhmu ?” Jawab para sahabat Radhiyallahu ‘anhum “Ya tentu!” Beliau bersabda “Dzikrullah.” (H.R. Ahmad Tarmidzi, Ibnu Majah, dari kitab Durrul Mantsur).
Selanjutnya Ustadz Al Masyuri juga menyampaikan bahwa Dzikullah adalah amalan yang paling utama. Seseorang bertanya kepada Sayyidina Salman Al- Farisi Radhiyaallahu ‘anhu, Amal Apakah yang paling utama ?” Jawabnya “Apakah engkau tidak membaca Al-Quran ? Disebutkan dalam Al-Quran “Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah perkara yang paling besar .” (Q.S. Al -Ankaabuut :45).
Kasi Penkum Kejati Riau, Bambang Heri Purwanto SH, MH dalm keterangan pers menjelaskan bahwa dengan dilaksanakan Tausiyah Ba’da Dzuhur ini diharapkan pegawai Kejaksaan Tinggi Riau dapat mengajak kepada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran, ini semua dilakukan semata-mata untuk memuliakan agama Allah diatas bumi-Nya, serta untuk kebaikan manusia itu sendiri.
“Diharapkan dengan Tausiyah rutin ini dapat mengajak seluruh pejabat di Kejati mencegah kemungkaran dan menebar kebaikan. Demi menjaga keamanan dan ketertiban, kegiatan Tausiyah Ba’da Dzuhur di Masjid Al-Mizan Kejaksaan Tinggi Riau mengikuti kita lakukan secara ketat protokol kesehatan (prokes),” jelasnya.**
