Berita

Teladani Sosok Pejuang Kemerdekaan, Kodim 0822 Bondowoso Pasang Banner Panglima Besar Jenderal Sudirman

×

Teladani Sosok Pejuang Kemerdekaan, Kodim 0822 Bondowoso Pasang Banner Panglima Besar Jenderal Sudirman

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.IDKomando Distrik Militer (kodim) 0822 Bondowoso memasang banner Panglima Besar Jenderal Sudirman di atas gedung Aula Kodim setempat.

Menurut Pasiter Kodim 0822 Bondowoso Kapten Arm Yonaidi D. Pemasangan Banner Jenderal Sudirman atas perintah Dandim 0822/Bondowoso Letkol Arm Suhendra Chipta, M.Tr.Hanla.,

Example 300x600

Yonaidi mengatakan, tujuan pasang banner itu agar seluruh anggota Kodim 0822 Bondowoso atau anggota TNI dikesatuannya selalu ingat perjuangan Jenderal Sudirman serta terus menjadi tauladan dalam melaksanakan tugas, mengabdi kepada Bangsa dan Negara.

Menurutnya, Jenderal Soedirman atau Raden Soedirman merupakan sosok perwira tinggi tentara Indonesia pada masa Revolusi Nasional. Ia dipilih sebagai Panglima Besar TNI pada tahun 1945 di usianya yang baru menginjak 29 tahun.

Sosok Jenderal Sudirman, kata Yonaidi, dikenal karena pengorbanannya dalam memperjuangkan kebebasan Indonesia dari tangan para penjajah hingga akhir hayatnya. Perjuangannya antara lain adalah dalam menaklukan Agresi Militer II oleh Belanda melalui strategi gerilya.

“Berkat jasa besarnya, kini sosok Jenderal Soedirman dikenang melalui nama-nama jalan besar yang dinamakan sesuai namanya, monumen atau patung, hingga museum yang didedikasikan untuk dirinya” ujar Yunaidi.

Yunaidi membeberkan sejarah, bahwa pada tanggal 18 Desember 1945, sekitar 74 tahun lalu, saat diangkat sebagai Panglima Besar TKR, Jenderal Soedirman dalam nasehatnya menyampaikan “tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya. Sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini, lagi pula sebagai tentara, disiplin harus dipegang teguh. Tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang siapa pun juga”.

“Itu pidato sosok panutan dalam pendirian negara Indonesia ini, kemudian acuan dasar di tubuh militer Indonesia, sampai sekarang,” pungkas Yunaidi. (Hosairi)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.