Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tenaga Kesehatan (Nakes) honorer di Kabupaten Jember melakukan deklarasi untuk menagih janji pemerintah untuk mengangkat mereka menjadi ASN, bertempat di Kelurahan Jumerto, Kecamatan Patrang, Rabu (25/1/2023).
Rendra, Ketua Forum Honorer Nakes Kabupaten Jember mengungkapkan, deklarasi teman – teman nakes se-Kabupaten Jember karena kuota P3K dan ASN tahun 2022 tidak ada, kemudian 2023 informasinya P3K hanya 82 nakes.
“Kami seluruh temen – temen nakes disini bukan cuma perawat, bidan, analis, rekam medis, ahli gizi semuanya administrasi tergabung deklarasi hari ini,” ungkapnya.
Di alami nakes dari kesejahteraan tidak memenuhi standar UMK, cuma mendapatkan dana kapitasi jasa pelayanan dari BPJS tetapi tidak merata minimal 300 ribu maksimal 1 juta kebawah bahkan ada yang tidak di gaji.
“Nakes di bandingkan dengan yang lain di anak tirikan, sekarang saya sudah lelah selama ini sudah berjuang sudah lama sekali tidak ada hasilnya,” bebernya.
Pihaknya mengaku sudah bersurat ke Bupati, pengumpulan berkas berkali-kali dan melakukan audiensi tetap tidak ada respon, kemudian pihaknya menginginkan agar di perhatikan teman-teman nakes.
“Jumlah nakes keseluruhan di Kabupaten Jember 1.134 orang, tapi jangan di pandang sebelah mata karena nakes waktu Covid banyak perawat yang gugur. Harapannya tahun 2023 kepengen nakes di angkat menjadi ASN,” imbuhnya.
Sementara itu Wulan Septa, Nakes Lodokdombo menyampaikan, sudah berjuang di prank terus dan di janjikan oleh pemerintah, sedangkan teman – teman sudah banyak yang gugur gara – gara Covid ternyata dapat janji-janji palsu.
“Sekarang ingin menagih janji tersebut, kapan status kita diangkat menjadi ASN sebenarnya banyak yang membeking oleh beberapa partai,” ucap Wulan.
Selanjutnya masih kata Wulan, ternyata di iming-iming saja seperti anak kecil di kasih permen, sekarang masih ingin berjuang dan sempat putus asa bahkan depresi.
“Oleh karena itu, bahkan korban Covid kemarin banyak yang gugur ternyata profesi lain yang di angkat bukan kita. Untuk 2023 menagih janji nakes diangkat menjadi ASN tanpa syarat kalau bisa,” keluhnya.
Ditempat yang sama Ilham Wahyudi, Ketua Aktivis Pendidikan PGRI Provinsi Jatim menegaskan, pertemuan forum nakes ini perlu menjadi sebuah atensi bagi kita, bahwa dirinya sebagai aktivis pendidikan sangat miris sekali terhadap keadaan para teman-teman nakes.
“Kemudian posisi mereka terdepan, nyawa mereka berada paling depan, tetapi kenyataannya oleh pemerintah kabupaten Jember hanya diajukan 82 nakes,” tuturnya.
Menurut Ilham menambahkan, dirinya sampaikan kepada teman-teman, bahwa mereka punya hak suara 2024 mereka sangat dibutuhkan untuk pemilihan nantinya.
“Aktivis pendidikan PGRI Jatim yang siap membantu, hari ini kalau perlu turun jalan akan bersama dengan teman-temannya nakes,” pungkasnya. (Dri)