Pemerintahan

Pembekalan Petugas Survey, Dinkes Dumai Bakal Lakukan Pengujian Herd Immunity di Masyarakat

×

Pembekalan Petugas Survey, Dinkes Dumai Bakal Lakukan Pengujian Herd Immunity di Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Kota Dumai
Pembekalan terhadap petugas survey Herd immunity oleh Dinkes Dumai, Jumat (10/02/2023) hotel Grand Zuri.

Dumai, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dinas Kesehatan Kota Dumai melalui Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) menggelar kegiatan Pembekalan Petugas Survey Herd Immunity (kekebalan kelompok), Jumat (10/2/2023).

Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Mulia I, Grand Zuri Hotel itu, dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Dumai, dr. Syaiful, MKM.

Example 300x600

Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari Dinkes, Pimpinan Fasilitas Kesehatan (Faskes) pelaksana vaksinasi, Kepala Puskesmas se-Kota Dumai, Pj. Immunisasi, serta Pj. Laboratorim tampak serius dan seksama mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 2 hari kedepan.

Kepala Bidang P2P, Suriani, SKM, M.Si menjelaskan dalam laporannnya bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini, yaitu untuk mengukur apakah kekebalan kelompok ini telah terjadi pada masyarakat di Kota Dumai.

“Perlu dilakukan pembekalan terhadap petugas agar sampel yang diambil dapat representative sehingga menggambarkan tingkat kekebalan kelompok masyarakat di Kota Dumai,” sebutnya.

Tambahnya, kegiatan pembekalan ini diperkuat dengan materi yang akan disampaikan oleh Tim Survei Herd Immunity Rumah Sakit (RS) Universitas Riau dan dari Dinkes Dumai bidang P2P Seksi Survailens dan Imunisasi.

“Materi yang akan disampaikan berkaitan dengan proses penentuan populasi dan sampel, pencatatan, pelaksanaan, pengambilan sampel, pengepakan sampel, serta pengiriman sampel ke RS Unri sebagai tempat pemeriksaan nantinya,” tutur Suriani.

Sementara itu, Kepala Dinkes Dumai, Syaiful mengungkapkan, sampai saat ini Status Pandemi Covid-19 di dunia belum resmi dicabut oleh World Health Organization (WHO), sehingga Covid-19 masih menjadi momok yang mengancam bagi dunia.

“Perlu kami sampaikan, di Indonesia hingga hari ini tercatat 6.731.696 orang telah terinfeksi Covid-19 dan 160.847 jiwa telah meninggal dunia akibat virus tersebut. Khusus di Kota Dumai, total orang yang terinfeksi Covid-19 berjumlah 11.615 orang dengan angka kematian 2,5 persen atau 292 jiwa,” kata Syaiful.

Tambahnya, selain menyebabkan kesakitan dan kematian, pandemi juga berdampak pada kehidupan sosioekonomi masyarakat.

“Berbagai strategi telah dilakukan pemerintah dalam upaya mengantisipasi penyebaran Covid-19, dan alhamdulillah semua strategi telah berhasil dilaksanakan dengan sangat baik, salah satunya program vaksinasi Covid-19 dengan output keberhasilan program, yaitu terbentuknya kekebalan kelompok,” sebutnya.

Syaiful memandang perlu adanya survei kekebalan kelompok di Kota Dumai untuk mengetahui sejauh mana kekebalan kelompok terhadap Covid-19 telah terbentuk di Kota Dumai.

“Survei Herd Immunity ini akan mengukur antibodi 550 sampel yang tersebar pada seluruh wilayah kerja puskesmas se-Kota Dumai, dengan harapan sampel yang diuji representatif sehingga dapat menggambarkan kondisi kekebalan kelompok masyarakat Dumai terhadap virus Covid-15,” imbuhnya.

Dirinya berharap melalui pembekalan ini, pelaksanaan Survei Herd Immunity Kota Dumai, dapat memenuhi aspek kaidah ilmiah yang menjunjung asas validasi dan reabilitas, sehingga informasi terhadap kekebalan kelompok di Kota Dumai benar-benar dapat menjadi indikator sampai sejauh mana strategi penanganan Covid-19 di Kota Dumai berjalan dengan baik.

“Ikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, karena nantinya saudaralah yang menjadi petugas yang akan melaksanakan kegiatan Survei Herd Immunity di Kota Dumai,” pintanya.

Turut hadir Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Dumai, dr. Mery Afrita, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinkes Dumai, Shintia Riza, SKM, M.Si, Fungsional dan TKPK Bidang P2P Dinkes Dumai.

Tambahan, Herd immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.

Misalnya, jika 80% populasi kebal terhadap suatu virus, empat dari setiap lima orang yang bertemu seseorang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit dan tidak akan menyebarkan virus tersebut lebih jauh. Dengan cara ini, penyebaran penyakit tersebut dapat dikendalikan. Bergantung pada seberapa menular suatu infeksi, biasanya 70% hingga 90% populasi membutuhkan kekebalan untuk mencapai kekebalan kelompok.**

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.
error: Content is protected !!