Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Persoalan antara warga RW 18 gang tugu 3 lingkungan darwo timur dengan pihak PT Alvin Bhakti Mandiri hingga berlarut-larut diduga ada kesalahan prosedur dalam proses pembangunan perumahan developer dan perijinan hal tersebut dilakukan mediasi di kecamatan Patrang, Senin (20/2/2023).
Sementara itu camat patrang Farisa J Taslim mengatakan, Pemerintah sudah berupaya bahkan terakhir melalui Wakil Bupati Jember Gus Firjaun. Yang memimpin Langsung rapat di kecamatan Patrang.
“Mewajibkan pihak pengembang untuk mencari jalan alternatif, atau tidak melalui jalan sekarang ini,” ucapnya.
Pihak pengembang tidak mempunyai iktikad baik untuk melaksanakan itu, kemudian memending dulu surat perijinan perumahan yang lain di PT yang sama.
“Kami dari pemerintah sendiri kesempatan terakhir sudah tidak di sudah tidak di indahkan lagi, supaya harus ada langkah baru supaya memperhatikan berkaitan dengan gang tugu,” terangnya.
Pihak kecamatan sudah berkoordinasi dengan PTSP terkait perijinan, pertemuan dengan wakil bupati itu di buat acuan kita sampai bulan Desember 2022 sudah ada jalan utama yang lain.
“Selanjutnya dari pihak pengembang dia berjanji dan sudah TTD sampai sekarang tidak ada, Solusi utama adalah jalan,” ujarnya.
Fredy Eka Martha ketua Forum Warga Bersatu, Warga sudah melakukan protes pada pihak pengembang PT Alvin Bhakti Mandiri bisnis perumah properti itu,harus mendapatkan akses jalan sendiri tidak melalui jalan kampung
“Bahan semuanya di abaikan di pimpin langsung pertemuan wakil bupati menegaskan akhir tahun 2022, pengembang wajib mempunyai akses jalan sendiri,” katanya.
Sampai saat ini progresnya tidak ada, kita sudah berkomitmen bahwa RW 18 dan warga perumahan itu korban dan hasilnya tegas. Pihak camat memberikan jalan agar bisa ketemu dengan Bupati Hendy untuk menyesuaikan permasalahan ini.
“Warga positif menempuh jalur hukum dan permasalahan gang tugu yang menjadi permasalahan, kita tata bersama pemerintah juga hadir atur sistem keaman dan buka tutup di jalan,” ungkapnya.
Pengembang tidak hadir saat ini sudah kebiasaan, mereka sudah banyak mengeluarkan uang pertanyaan uang kemana.
“Lebih lanjut FWB menyampaikan, Pengurus RW yang lama banyak bermain saya tegaskan mereka Benyak terlibat dalam permasalahan ini, dan juga tekankan pemerintah mengusut tuntas siapa yang bermain di dalamnya,” pungkasnya (Dri).