Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Rapat Komisi II DPRD dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek terkait evaluasi pelaksanaan APBD Kabupaten Trenggalek di ruang aula lantai I DPRD Trenggalek. Rabu (1/3/23)
Ketua Komisi II DPRD Trenggalek Mugianto mengatakan, hari ini pihaknya bersama beberapa OPD. Khususnya di OPD penghasil dari sisi pendapatan, jadi mulai dari OPD yang tahun 2022 kemarin tidak dapat memenuhi target. Untuk mengklarivikasinya apa alasannya tidak memenuhi target biar di tahun 2023 ini mumpung masih awal itu bisa di evaluasi.
Dengan gambaran jika di awal ini sudah kita tekankan seperti ini, kita harus antisipasi bagaimana biar tercapainya target di akhir tahun 2023,dan ini langkah preventif kita biar apa yang menjadi tugas mereka betul bisa maksimal dan serius untuk memenuhi target di akhir tahun.
“Berdasarkan catatan, ada 7 OPD di tahun 2022 itu tidak memenuhi target tadi sempat kita verifikasi alasan-alasan dan ada yang bisa diterima dengan akal sehat kita dan ada yang belum bisa kita terima,” ungkapnya
Sedangkan dari Dinas Pariwisata itu sebenarnya ada beberapa potensi wisata yang perlu kita gali atau kita tarik distribusi akan tetapi tidak dilakukan oleh dinas tersebut.
“Dengan contoh ada beberapa tempat wisata yang saat ini dituntut banyak atau sering dikunjungi masyarakat tetapi tidak ditarik distribusi dan itu salah satu potensi yang sebenarnya itu bisa dimaksimalkan diadakan kegiatan petugas pungut dan kemudian bisa memenuhi target pendapatan,” paparnya.
Ada beberapa opsi kita sampaikan kalau melihat Kepala Dinas kayak kurang semangat dan kurang vitamin bekerja itu apakah lebih baik kita lempar opsi kita kerja sama dengan pihak ketiga.
“Seperti pengelolaan hotel di Prigi dan jika memang antara pendapatan dan rutinnya lebih besar daripada rutin dan itu sangat membebani APBD, lebih baik kita kerja sama dengan pihak ketiga. Untuk itu, salah satu opsi yang kita lempar atau mungkin aset-aset pemerintah daerah yang lain yang mungkin tidak mampu di kelola dengan baik,” ungkapnya.
Sedangkan di sisi lain, kami singgung tentang masalah Rumah Sakit Panggul belum operasional, karena kalau dari komisi II sudah mencapai target pendapatan di tahun 2023 ini, sedangkan Rumah Sakit panggul itu kan sudah kita patok pagu target pendapatan tahun 2023 sebesar 5 milyar.
“Akan tetapi sampai bulan ketiga ini, kan belum beroperasi di sana, oleh sebab itu biar target bisa tercapai di akhir tahun. Kenapa alasannya tidak bisa operasi, kemudian kita klarifikasi alasannya belum ada dokter yang bertugas dan belum ada izin operasional yang turun dari Kemenkes,” ujarnya.
Dengan persyaratan harus ada salah satu dokter spesialis yang harus ditetapkan atau ditugaskan di sana, sedangkan di Trenggalek ini kan sudah berapa banyak ASN yang statusnya juga dokter spesialis, kenapa salah satu dokter spesialis kita
yang ASN itu untuk ditugaskan menjadi dokter spesial yang ada di Panggul, yang namanya tercantum di sana agar Rumah Sakit Panggul itu bisa beroperasional kembali.
“Saran dari komisi II, lakukan langkah-langkah kebijakan yang strategis untuk menyelamatkan aset dan juga memenuhi pelayanan dasar yang ada di panggul ambil salah satu ASN untuk ditugaskan di sana,” tegasnya
Sunarto Kepala Dinas Kesehatan menambahkan, harus membuat NPWP dan NIB dan ketika NIBnya itu sudah turun kan bisa cepat, jadi kita menunggu aktivasi bisa dijadwalkan cepat sehingga di daftar juga sudah ada. Dan untuk saat ini dokter yang ready sementara masih satu, dan yang terpenting izin operasionalnya, jika izinya sudah ada nanti akan mudah untuk membuka peluang.
Sedangkan proses kemarin, untuk pembangunan rumah sakit panggul itu bertahap sesuai dengan kondisi keuangan daerah, jadi tahun ini dari masa priode itu yang dibangun ini dulu, dan baru selesai akhir tahun kemarin, dan ini masih ada satu lagi yang belum selesai.
“Akan tetapi itu tidak mengganggu yang lain, bisa jadi sebenarnya kalo dibilang selesai di tahun ini. Dan sambil menunggu itu selesai sempurna terus kemudian nanti mulai pelayanan yang memungkinkan,” jelasnya.
Adapun di tahun ini, masih ada pembangunan yaitu, rawat inap, dan penambahan ruang rawat jalan. Dengan jumlah anggaran di tahun kemarin kurang lebih sekitar 5 miliar,” tutupnya. (Yanto)