Pangandaran, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kegiatan Workshop mengenai Kurikulum Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ), Panitia penyelenggarakan kegiatan tersebut dilaksanaka oleh Dirda LPPTKA Kabupaten Pangandaran mendapat antusias dari Ketua DPD Kabupaten Pangandaran.
Anwar Hidayat selaku ketua DPD BKPRMI Kabupaten Pangandaran ketika di wawancara mengatakan “
Dengan adanya workshop ini sebagai media silaturrahmi antara para ustad/guru Taman Kanak-Kanak Al-Quran (TKQ), Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ), dan Ta’limul Quran lil Awlad (TQA) Se-Kabupaten Pangandaran, yang dilaksanakan di Aula Yayasan Al Hidayah Babakan Pangandaran, (Minggu, 05/03/2023)
Sambungnya ” selain itu juga kami menyamakan visi & misi para ustad/guru Pendidikan Al-Quran dalam upaya pemberantasan buta huruf Al-Quran pada jenjang Pendidikan Dasar,
Selain itu, ustad/guru ngaji di Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ) didominasi lulusan-lulusan pesantren dan Lembaga keagamaan yang sudah tidak perlu diuji lagi tingkat keikhlasannya, sejak awal mereka ini sudah mendedikasikan diri untuk membina generasi Qurani.
Alhamdullilah peserta yang hadir dari masing – masing kecamatan cukup antusias, jumlah peserta mencapai sekitar 100 orang lebih.
sudah sangat sewajarnya dan sepantasnya mereka diberikan apresiasi yang setinggi-tingginya dari masyarakat, pihak swasta pecinta Pendidikan Al-Quran atau juga dari Pemerintah Daerah”.Pungkasnya.
Menurut peserta yang berasal Kecamatan Padaherang dari lembaga TPQ Baeturrohman, Iip Abdur Rohim mengatakan, ” bahwa kurikulum dalam pendidikan perlu adanya, karena kurikulum itu merupakan ruh/jantungnya dalam proses kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan.
karena Pendidikan tanpa kurikulum di ibaratkan perjalanan tanpa arah dan tujuan.
Serta harapan Kedepan setiap kegiatan-kegiatan seperti perlombaan, Pangandaran bisa jadi juara tingkat Nasional.
kendala dalam kegiatan pembelajaran saat ini tentang metodologi pembelajaran yang masih cenderung menggunakan sistem metode ceramah.
diharapkan pengurus kabupaten membuat agenda untuk mengadakan pertemuan minimal satu semester sekali untuk melaksanakan coaching ke tiap lembaga terkait dengan berbagai penggunaan aplikasi – aplikasi yg ada”. Pungkasnya. (N.Nurhadi)