Bisnis

Akibat Cuaca Ekstrim Melanda Banjarnegara, Pedagang Buah Mengalami Kerugian Mencapai 40 Persen

×

Akibat Cuaca Ekstrim Melanda Banjarnegara, Pedagang Buah Mengalami Kerugian Mencapai 40 Persen

Sebarkan artikel ini
Banjarnegara
Keadaan gudang buah buser, kosong akibat tidak adanya kiriman, dan terlihat beberapa pekerja menyortir buah,Rabu (8/3/2023), Foto : Gunawan/Lensa Nusantara

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Mendekati bulan puasa, biasanya para pedagang buah mengalami kenaikan dalam penjualan, terutama semangka, melon, apel, jeruk dan anggur, namun akibat cuaca ekstrim yang tidak menentu melanda Kabupaten Banjarnegara beberapa bulan belakangan ini, membuat para pedagang mengalami kerugian besar, karena banyaknya buah menjadi busuk.

Example 300x600

Bahkan para pedagang eceran maupun grosir mengeluh, karena cuaca hujan yang hampir tiap hari turun, hanya berani mengambil sesuai kebutuhan.

” Susah saat ini menjualnya mas, banyak yang busuk karena lama lakunya, karena musim hujan terus beberapa bulan belakangan ini, seperti jeruk, buah naga, melon dan jeruk, anggur itu kan tidak bisa tahan lama, ini tiap hari selalu banyak yang di sortir, tadi bisa dilihat, lebih dari tiga grobag buah naga yang dibuang, karena sudah tidak bisa dijual,” ungkap Rohman, pedagang buah grosiran bernama Buser, saat ditemui di gudang buah miliknya, Rabu (8/3/2023).

Dampaknya, para langganan pedagang buah eceran di pasar maupun lapak yang berada di pinggir jalan yang sudah menjadi langganan, kini tidak berani mengambil banyak.

” Dulu tiap pedagang bisa mengambil sampai satu mobil colt mas beberapa macam buah, kita kan memasarkannya selain Banjarnegara juga sampai Purbalingga, Banyumas, tapi sekarang hanya mengambil dua peti, sampai lima peti,itupun hanya satu sampai tiga jenis saja, kebanyakan jeruk dan anggur”, tambah Rohman.

Rohman juga menjelaskan, dampak cuaca ekstrim juga membuat harga beberapa buah yang didatangkan dari Jawa Timur, Medan, Palembang, dan Jakarta mengalami kenaikan, hal itulah terkadang dirinya sulit untuk menjualnya kembali.

” Ini saja, ada beberapa buah naik drastis, kayak jeruk medan biasanya hanya Rp 9.500 perkilonya, hari ini saja naik Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu, itu baru jeruk, belum lainnya, jadi sulitlah kita menjualnya, kalau dibioang turun ya turun, sampai 40 persen,” keluhnya. (Gunawan).

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.
error: Content is protected !!