Pemalang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pegelaran konser musik Group Band (Maharaja), Tipe-X, Band Supernova, dan lain – lain, yang rencananya akan digelar pada hari Jum’at 28 April 2023 mendatang, di Stadion Mariko, Pemalang ( lapangan sepak bola Randudongkal ) menuai kritik, bahkan penolakan dari sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Peduli Desa dan beberapa warga, hal ini karena berpotensi merusak, lapangan sepakbola atau rumput lapangan tersebut.
Ilham Nada Pratisma, pemuda Desa setempat perwakilan dari Aliansi, mengatakan seharusnya tempat penyelenggaraan event musik tersebut diadakan di lokasi lain yang tidak mengganggu dan berpotensi merusak fasilitas umum.
“Kan sayang rumputnya, sudah habis anggaran untuk menanamnya kemudian dirusak lagi. selalu seperti itu,” kata Ilham
Hal itu dikemukakan berdasarkan;
- Tentang penerapan regulasi fungsi dan tata kelola aset Desa.
- Minimnya transparansi penghasilan desa dalam penggunaan aset desa.
- Kurangnya forum musyawarah dalam keterlibatan pelaksanaan kegiatan.
- Nota pertanggung jawaban perbaikan fasilitas aset desa bilamana terjadi kerusakan dalam penggunaan maupun setelahnya.
Landasan tuntutan : - Pasal 28 UUD 1945.
- UU No.14 tahun 2028.
“Hal diatas yang menjadikan alasan kami untuk menolak acara konser musik yang akan digelar di lapangan sepakbola Desa Randudongkal (Stadion Mariko Pemalang),” ungkap Ilham kepada kami awak media, pada Selasa 25 April 2023.
Ilham kemudian menambahkan, yang pastinya pihaknya dari para pemuda tidak menghendaki acara konser musik digelar di lapangan sepakbola Desa kami.
“Tentu kami akan ada pergerakan bilamana hal tersebut yang menjadi tuntutan kami para pemuda tidak direspon oleh EO (penyelenggara) ataupun pihak pemdes Randudongkal,” tandas Ilham Nada Pratisma (Ketua Karangtaruna Randudongkal/Ketua Aliansi Pemuda Peduli Desa)
Menurutnya, selama ini penyelenggaraan berbagai even memakai lapangan sepakbola tersebut sudah sering mendapat kritikan dari berbagai kalangan, namun tetap masih terulang.
Sementara itu pihak Pemerintah Desa Randudongkal, melalui Kepala Desa, Bung Troi, saat dihubungi oleh awak media melalui pesan singkat terkait penolakan konser musik yang akan digelar di lapangan sepakbola desa setempat, menjelaskan.
“Apa yang sudah direncanakan terkait konser musik yang akan digelar pada 28 April mendatang itu atas persetujuan persatuan sepakbola yang ada di Randudongkal. Dan lapangan gak rusak kok, kami terus memperbaiki lapangan,” jawab Bung Troi.
Lebih lanjut Bung Troi, mengatakan melalui pesan singkat, “kalau ijin katanya dari Polda sama Polres… udah clear sih…dan yang main juga mas Amar… dari Maharaja…, Menurut penyelenggara sih ijin sudah semua…kalo desa hanya tempat…kalo yang lain – lain urusanya penyelenggara,” tulis bung Troi dalam pesan singkatnya lagi.
“Setelah saya telusuri itu teman karangtaruna…namanya mas Nada…malah temen – temen pegiat bola tidak kenal sama mereka…,” tulis Bung Troi (Kepala Desa Randudongkal) diakhir pesan.
Sementara itu, bung Teguh, salah seorang para raja, saat dimintai komentarnya atas isu penolakan konser musik group band kesayanganya melalui pesan singkat mengatakan, “gak ada itu urusan EO, iya itu akun hoax dan udah ketahuan orangnya, wong konser aja belum ko rusak itu juga temennya UMKM,” tulis bung Teguh.
“Kita sudah merangkul berbagai elemen masyarakat terutama pengelola lapangan dan kades. Saya selaku para raja, konfirmasi saja ke EO nya sebagai penyelenggara kegiatan sekaligus yang bertanggung jawab,” tambah bung Teguh dalam pesan singkatnya. (Alwi)