Pamekasan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tanggal 1 Mei 2023 menjadi momen penting bagi para alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Malang.
Pasalnya Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII Kota Malang untuk Zona Pamekasan, Madura, Jawa Timur terbentuk di wilayah setempat melalui acara halal bihalal lintas generasi yang digelar di Mandhapa Agung Ronggosukowati.
Sedikitinya ada 80 alumni PMII Kota Malang yang ada di Pamekasan hadir di acara tersebut.
Ketua Pelaksana halal bihalal IKA PMII Kota Malang Zona Pamekasan, Muslim mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mempererat silaturrahmi antar kader-kader PMII Kota Malang dari lintas generasi, khususnya yang ada di wilayah Kabupaten Pamekasan.
Mantan Pengurus Cabang PMII Kota Malang ini menyebutkan bahwa halal bihalal digelar perdana. Melalui kegiatan ini para alumni PMII Kota Malang zona Pamekasan diharapkan semakin solid dan saling terkoneksi.
“Kegiatan halal bihalal ini tidak lain maksud dan tujuannya adalah silaturrahim. Harapan nantinya para alumni PMII Kota Malang yang ada di Pamekasan bisa semakin solid dan juga saling terkoneksi,” kata Muslim.
Ketua IKA PMII Kota Malang, Muhammad Nuruddin bersyukur karena para alumni PMII Kota Malang yang berdomisili di Pamekasan semakin solid.
Gus Din sapaannya meminta agar posisi PMII semakin diperkuat dari berbagai sektor, mulai dari bidang keagamaan, akademisi, birokrasi, politisi hingga penguatan sektor ekonomi.
“Bayangan kita dunia kedepan ini semakin riil dari sektor ekonomi maka semakin maju,” ujar Gus Din saat memberikan sambutan, Senin (1/5)
Menurut Gus Din, banyak sebuah gagasan besar di bidang ekonomi yang lahir dari orang-orang Madura. Maka dari itu harapan untuk membuat ekonomi semakin tangguh bisa dilakukan IKA PMII Kota Malang, khususnya di Kabupaten Pamekasan.
“Ini sedikit cerita ya. Saya pernah beli rokok di Makkah. Waktu saya umroh itu, beli sampoerna termahal di dunia dan penjualnya adalah orang Madura, itu adalah salah satu bukti,” ceritanya.
Gus Din menyebut bahwa orang Madura merupakan pelaku usaha yang mempunyai ketangguhan di sektor ekonomi. Di negeri mana dan sesulit tingkat apapun, survive orang Madura dianggap tinggi sekali.
“Saya bukan membanggakan orang Madura, karena faktanya orang Madura adalah Chinanya Indonesia,” terangnya. (Rofiuddin).