Berita

Gandeng Disparbudpora Bondowoso, SMPN 1 Taman Krocok Edukasi Siswa Lestarikan Cagar Budaya

×

Gandeng Disparbudpora Bondowoso, SMPN 1 Taman Krocok Edukasi Siswa Lestarikan Cagar Budaya

Sebarkan artikel ini
Sub Koordinator Sejarah dan Cagar Budaya di Disparbudpora Bondowoso
Heri Kusdarijanto, S.S saat Sesi Berbagi tentang Pelestarian Cagar Budaya Bondowoso.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.IDBondowoso lazim dikenal juga sebagai kota megalitikum. Hal itu karena di kabupaten ini terdapat banyak benda-benda peninggalan sejarah masa lalu bahkan peninggalan zaman klasik dan zaman prasejarah.

Guna membekali siswa tentang cagar budaya dan upaya pelestariannya, maka SMPN 1 Taman Krocok mengadakan Sesi Berbagi dan Kolaborasi dengan mendatangkan pihak Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga.

Example 300x600

Senin (29/5/2023), pukul 09.45 WIB seluruh siswa kelas 7 dan 8 sudah berkumpul di laboratorium IPA untuk mengikuti sesi. Hadir selaku pembicara adalah Heri Kusdarijanto, S.S dari Disparbudpora Kabupaten Bondowoso.

Heri Kusdariyanto merupakan Sub Koordinator Sejarah dan Cagar Budaya di Disparbudpora Kabupaten Bondowoso. Dalam pemaparannya ia banyak menayangkan langsung video yang menunjukkan berbagai cagar budaya yang terdapat di Bondowoso.

“Setelah melihat video-video tentang megalitik dan cagar budaya ini, silahkan selanjutnya saya tunggu anak-anakku sekalian untuk berkunjung ke PIMB,” ungkap Heri yang juga pengelola Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso.

“Benda-benda peninggalan sejarah dan cagar budaya bahkan juga terdapat di beberapa lokasi di kecamatan Taman Krocok. Silahkan dicari, dikenali dan dikunjungi namun jangan dirusak. Jaga dan lestarikan bersama,” pesan Heri yang merupakan lulusan kampus Udayana Bali jurusan Arkeologi.

Mohammad Hairul, M.Pd selaku Kepala SMPN 1 Taman Krocok menyampaikan bahwa ia ingin membuka wawasan dan cara pandang siswa terhadap benda-benda peninggalan sejarah yang bahkan terdapat di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.

“Saya ingin anak-anakku menjadi pelajar yang berwawasan global. Namun saya juga tak ingin kalau anak-anakku sampai tidak tahu tentang budaya lokal warisan para leluhur,” ungkap Hairul.

Pasca pelaksanaan Asesmen Sumatif Akhir Sementer Genap direncanakan siswa akan diajak melakukan kunjungan eduktif ke Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso dan beberapa situs lainnya. (Ubay)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.