Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dalam kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Banjarnegara, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah dari Fraksi Golkar Ferry Wawan Cahyono, di hadapan ratusan masyarakat mengungkapkan, dirinya mendukung penuh kesenian Ebek (kuda kepang) yang menjadi salah satu warisan leluhur harus terus dikembangkan dan dilestarikan.
Ditemani Eko Wahyu Nugroho salah satu Bacaleg Golkar Dapil III serta rombongan, dengan memakai baju warna kuning, dalam penyampaiannya didepan ratusan masyarakat Susukan, Kecamatan Susukan, menyaksikan seni budaya yang identik dengan kesurupan itu, dirinya berpesan, agar kesenian kuda kepang bisa selalu di uri-uri.
“Melihat kesenian kuda kepang yang dibawakan oleh Sri Manunggal Sejati ini, saya selaku Wakil DPRD Provinsi Jawa Tengah sangat menikmati sekali pertunjukannya, dan mari kita gotong royong untuk nguri-nguri kesenian budaya kuda kepang ini jangan sampai hilang atau punah,” jelas Ferry, Selasa (13/6/2023).
Ditanya hal menarik dari seni kuda kepang, Ferry mengatakan yang paling menarik saat semua pemain mengalami seperti kesurupan.
“Nah ini yang tidak akan bisa dimiliki oleh Negara lain, hanya di Indonesia adanya, khususnya di Kabupaten Banjarnegara, jadi jangan sampai warisan leluhur kita diklaim, mari kita bersama-sama mempertahankan budaya asli kita,” tambahnya.
Di Lokasi yang sama, Eko yang datang dengan memakai ikat kepala warna hitam menjelaskan, penampilan kesenian ebek selalu ditunggu masyarakat setiap tampil dimanapun, karena beranggapan, hal yang paling menarik ditonton adanya unsur mistis yang melekat didalamnya.
“Setiap ada pertunjukan ebek atau kuda kepang dimanapun pasti penontonnya banyak, biasanya masyarakat tertarik ada pertunjukan yang mengandung mistisnya, tadi bisa dilihat banyak yang ikut kesurupan, dari pemain maupun penonton, jadi disinilah harga jual kesenian ebek sebagai salah satu warisan budaya Kabupaten Banjarnegara, saya sepakat tadi sama Pak Ferry, jangan sampai punah, mari kita bersama melestarikannya,” ungkap Eko.
Dalam pantauan lensanusantara.co.id, lebih dari seratus masyarakat muda mudi mengalami kesurupan, dan mereka menari mengikuti alunan musik gamelan, biasanya sesuatu yang masuk ke tubuh bagi orang yang kesurupan, dengan tidak sadar menyerupai tingkah seekor hewan, seperti kera, harimau dan bergerak sesukanya. (Gunawan).