Advertorial

Ini Kata Bupati dan Ketua DPRD Bondowoso Soal Perbedaan Hari Raya Idul Adha

8
×

Ini Kata Bupati dan Ketua DPRD Bondowoso Soal Perbedaan Hari Raya Idul Adha

Sebarkan artikel ini
Bupati Bondowoso
Keterangan Foto : Gema takbir Idul Adha di Masjid Jami' At-Taqwa


Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Hari Raya Idul Adha tahun ini banyak kalangan yang berbeda pelaksanaan perayaannya. Namun Pemerintah Daerah sama sekali tak mempermasalahkan perbedaan tersebut.

Example 300x600

Bupati Bondowoso Salwa Arifin tetap menyampaikan selamat merayakan Idul Adha bagi masyarakat di Bondowoso yang sudah merayakan sehari lebih awal.

Hal itu disampaikan Salwa Arifin saat pelaksanaan Gema Takbir Idul Adha 1444 Hijriah di depan Masjid Agung At Taqwa, Rabu (28/6/2023).

BACA JUGA :
khawatir Dipenjara, Puluhan Kades di Bondowoso Kembalikan Uang Dana Desa Sebesar 5 Miliar

“Selamat merayakan Idul Adha di mana pun berada dan kapanpun masyarakat merayakannya,” kata Bupati Bondowoso, Salwa Arifin.

Sementara Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir menambahkan bahwa tak masalah jika merayakan lebih dahulu. Yang terpenting adalah merayakan hari raya secara khusu’ dan tumakninah.

“Perbedaan itu bukan permusuhan. Perbedaan itu bentuk kebersamaan. Kita saling menghormati keyakinan. Kita semua satu,” kata Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir, dalam waktu yang sama.

BACA JUGA :
Bupati Bondowoso Gelar Gema Takbir Idul Fitri 1444 H, Ini Pesannya

Sementara Pengasuh Ponpes Al Islah, KH. Thoha Yusuf Zakaria, menjelaskan, bahwa pelaksanaan Hari Raya Idul Adha di pondoknya memang lebih awal melaksanakannya.

Sebab, Ponpes Al-Islah memang mengikuti penentuan rukyat hilal Dzulhijjah berkaitan dengan wukuf di Arafah, serta dengan melihat pelaksanaan yang dilakukan masyarakat di Mekkah, Saudi Arabia.

“Oleh sebab itu, kami juga sama sekali tidak mempermasalahkan perbedaan ini. Yang tanggal 29 punya dalil silahkan tidak papa, kami juga yang tanggal 28 juga punya hujjah,” jelas putera KH Maksum ini.

BACA JUGA :
Gelar Bahtsul Masail, STAI At Taqwa Berkolaborasi dengan PCNU Bondowoso Melestarikan Tradisi Intelektual

KH Thoha, panggilannya, pun meminta agar perbedaan ini tak menjadi permasalahan besar bagi umat Islam di seluruh Indonesia. Namun, jadikan perbedaan ini membuat seluruh umat muslim harus bersatu.

“Karena seluruh perbedaan itu rahmat. Maka, mari kita bergandengan tangan menegakkan Ukhuwah Islamiyyah,” pungkasnya.(Ick)