Berita

Rajut Konektivitas dan Ekonomi Masyarakat, PHR Lakukan Perbaikan Jembatan South Bekasap Mandau

×

Rajut Konektivitas dan Ekonomi Masyarakat, PHR Lakukan Perbaikan Jembatan South Bekasap Mandau

Sebarkan artikel ini
Corporate Secretary PHR
Jembatan South Bekasap (SoBek) Mandau yang kini dalam proses perbaikan. PHR memperbaiki jembatan tersebut untuk memperlancar akses masyarakat dan operasional migas.

Dumai, LENSANUSANTARA.CO.ID – Jembatan South Bekasap (SoBek) yang berada di Jalan Tegar, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis kini dalam proses perbaikan. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), perusahaan Migas yang beroperasi di wilayah tersebut merealisasikan perbaikan guna memperlancar akses operasional migas dan akses bagi masyarakat setempat.

Jembatan tersebut awalnya mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan. PHR memperbaiki kerusakan jembatan tersebut dengan memperkuat pondasi hingga penataan ulang. Jembatan South Bekasap merupakan sarana konektivitas dan akses ekonomi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.

Example 300x600

Selain masuk ke wilayah Kecamatan Mandau, Jembatan tersebut juga merupakan perbatasan antara Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau dan Desa Buluh Manis, Kecamatan Bathin Solapan. Sehingga jembatan yang vital tersebut dimanfaatkan masyarakat 2 kecamatan di Kabupaten Bengkalis.

Camat Mandau, Riki Rihardi S.STP M.Si menyampaikan apresiasi terhadap upaya PHR dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. “Terima kasih banyak kepada PHR yang telah berkontribusi aktif kepada masyarakat khususnya Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Semoga PHR selalu terus berkontribusi untuk masyarakat dan semoga sukses selalu di masa-masa yang akan datang,” ujarnya.

Camat menjelaskan, bahwa Jembatan South Bekasap sepanjang lebih kurang 14 meter ini merupakan urat nadi transportasi dan merupakan akses utama pergerakan ekonomi masyarakat Tegar Kelurahan Pematang Pudu.

“Harapannya dapat memberikan manfaat yang lebih luas lagi dan sama-sama dijaga dengan baik,” ungkapnya.

Perbaikan jembatan tersebut telah dimulai sejak pertengahan Juni 2023, ditargetkan akan rampung secepatnya guna memperlancar akses bagi operasional PHR dan masyarakat di sekitar wilayah operasi.

Awalnya, jembatan tersebut rusak akibat sampah-sampah rumah tangga yang menyangkut di dasar jembatan, sehingga memunculkan pusaran air dan mengakibatkan pondasi abrasi atau longsor. Sungai yang dilintasi jembatan South Bekasap tersebut merupakan aliran dari pemukiman warga di Duri.

Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto menjelaskan, bahwa selain berfokus pada operasi yang andal dan selamat, PHR terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi.

“PHR selalu mengedepankan aspek keselamatan demi operasi yang unggul dari WK Rokan. Perbaikan jembatan tersebut selain menunjang operasi Migas juga memperlancar aktivitas masyarakat di area tersebut,” ujarnya.

Menurut Rudi, tentunya PHR akan memperbaiki Jembatan South Bekasap tersebut dengan standar yang terbaik, sehingga dapat bertahan dan kokoh sesuai dengan harapan bersama.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga terus berkomitmen dalam menjaga lingkungan, terutama dari sampah, dan tidak membuang sampah sembarangan.

Selain itu, di Kabupaten Bengkalis, PHR juga turut merealisasikan berbagai program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), seperti pencegahan stunting, bank sampah, pertanian dan peternakan, konservasi gajah dan agroforestri, sektor pariwisata Rupat, UMKM hingga peningkatan kapasitas masyarakat dalam dunia kerja.

Secara umum, program-program sosial PHR secara rutin diimplementasikan melalui TJSL yang mencakup bidang lingkungan hidup, pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan, dan bantuan pasca bencana.

Berawal dengan 10 program di tahun 2021, kini PHR dalam setahun telah melaksanakan 30 program TJSL yang dilaksanakan oleh berbagai mitra pelaksana yang jumlahnya juga meningkat dari 10 ke 21 mitra.

Dari segi dampak ke masyarakat, terdapat peningkatan 4 kali lipat jumlah penerima manfaat, dari 5.000 menjadi 21.000 orang penerima manfaat di Provinsi Riau, termasuk di wilayah Kabupaten Bengkalis untuk seluruh program CSR di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan tersebut. Seluruh program itu tercakup ke dalam 12 dari 17 target atau goals dalam Sustainable Development Goals.**

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.