Berita

Meski Gagal Undang Rocky Gerung ke Pamekasan, KJP Tetap Gelar Diskusi Publik Gandeng SEMA IAI Al-Khairat

×

Meski Gagal Undang Rocky Gerung ke Pamekasan, KJP Tetap Gelar Diskusi Publik Gandeng SEMA IAI Al-Khairat

Sebarkan artikel ini
Ketua Panitia Diskusi Publik
Komunitas Jurnalis Pamekasan (KJP) saat rapat persiapan acara diskusi publik.

Pamekasan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Komunitas Jurnalis Pamekasan (KJP) bersama Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat bakal menggelar diskusi publik, di auditorium kampus, Sabtu, 23 September 2023 mendatang. Diskusi ini digelar dalam rangka Anniversary KJP ke-2.

Diskusi publik itu bakal dikemas dengan deklarasi Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Harokah dan Kongres II Senat Mahasiswa (SEMA) IAI Al-Khairat. Setelah diskusi digelar, KJP bakal menggelar Muskab ke-2.

Example 300x600

Ketua panitia pelaksana diskusi publik Samhari mengatakan, sejatinya acara ini akan digelar di IAIN Madura dengan mendatangkan Rocky Gerung. Hanya saja, acara yang sudah dikonsep sedemikian matang sejak awal Juni 2023 itu tidak sesuai rencana.

“Dengan Rocky Gerung awalnya sudah klir dan siap hadir. Hanya, laporan yang melibatkan Rocky akhirnya tidak bisa keluar Jakarta. Dan membatalkan acara di KJP,” paparnya.

Wartawan Hikmah TV itu menambahkan, meski KJP gagal mendatangkan Rocky Gerung ke Pamekasan. Masih kata Samhari, dirinya masih memiliki niatan untuk mendatangkan dosen Filsafat asal Manado tersebut. Bukan persoalan karena dia lagi viral, melainkan karena silaturahmi dan bertukar fikiran dengan Rocky Gerung.

“Ala kulli hal, acara anniversary KJP ke-2 tetap khidmat meski digelar sederhana. Mahasiswa di IAI Al-Khairat saya yakin akan aktif juga. Sebab, kami mendatangkan wartawan senior dan pemateri berbaground doktor,” paparnya.

Mantan Sekjend LPM Activita IAIN Madura itu menambahkan, teman diskusi tidak ada perubahan signifikan. Hanya, dari tema semula yang berjudul pers, sipil dan kekuasaan diubah menjadi pers, sipil dan kebangsaan.

“Targetnya tetap sama. Bagaimana mahasiswa faham kerja-kerja jurnalis, hubungannya dengan sipil, kebangsaan dan kekuasaan. Sebab, judul tersebut berkaitan satu sama lain,” pungkasnya. (Rofiuddin).

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.