Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kecewa dengan pelayanan PDAM, puluhan pelanggan melakukan demo ke kantor DPRD Banjarnegara dengan memberikan hadiah sebuah boneka pocong. Aksi tersebut dilakukan sebagai puncak kekesalan, karena selama tiga bulan air tidak mengalir ke rumah mereka.
Kedatangan puluhan pelanggan PDAM dan Aktivis Forum Rembug Banjarnegara (FRB) yang membawa boneka pocong lengkap dengan bunga setaman ke gedung DPRD dan pendopo Bupati dengan Long March dimulai dari kantor PDAM Banjarnegara itu menuntut beberapa poin yang selama ini selalu diberi harapan sama Direktur PDAM dengan teori-teorinya, tetapi nol dalam kinerja selama ini.
Didepan Ketua, Wakil dan beberapa anggota DPRD, para aktivis FRB menyampaikan permasalahan dan tuntutan yang terjadi di PDAM, seperti tidak mengalirnya air, perbaikan pelayanan, meminta transparansi tata kelola keuangan Perusda yang selama ini dianggap tertutup, dan pencopotan Direktur karena gagal dalam melaksanakan amanah dan pertanggung jawaban kepada pelanggan.
Menurut Bupati FRB Wahono, kinerja Direktur PDAM Banjarnegara patut dipertanyakan, karena banyak pelanggan yang komplain tidak pernah ditanggapi dan mengecewakan.
“Aksi ini sebagai rasa atau curhat dari pelanggan dan FRB, karena selama ini pelayanan dari PDAM sangat mengecewakan, komplain masyarakat banyak tidak ditanggapi, harusnya PDAM lakukan perbaikan pelayanan dan lakukan green desain tentang penanganan persoalan air di Banjarnegara, misalnya Dinas Pertanian menanam pohon aren, wringin, bambu itu kan setrategi, nah harusnya PDAM melakukan green desain seperti itu, jadi contoh simplenya seperti itu, jadi jelas agar persoalan air di Banjarnegara clear, malah sekarang banyak masalah yang luar biasa banyak pelanggan komplain tidak ditanggapi dan sebagainya, inikan mengecewakan,” kesal Wahono.
Wahono juga menambahkan, dalam audensi dengan anggota Dewan, dirinya hanya menekankan agar responsif terhadap persoalan kasus PDAM.
“Kita hanya menekankan kepada teman-teman anggota Dewan, agar responsif dalam kasus PDAM, karena Perusda kan bukan hanga PDAM, ada percetakan, ini saja jalan ditempat, padahal ini bisa menghasilkan profit, jika itu terjadi maka PAD akan meningkat, tapi saat inikan PDAM gak jelas, percetakan gak jelas, malah makan APBD terus, kan repot, tadi kita juga sudah sampaikan ke Pj Bupati juga,” tambah Wahono.
Sementara Direktur PDAM Banjarnegara, Bahar Ibnu saat di wawancarai wartawan beralasan, kurangnya pasokan air bersih yang terjadi pada pelanggan PDAM selama kurang lebih tiga bulan ini di karenakan akibat kekeringan El Nino yang melanda Banjarnegara.
“Ya ini karena kekeringan dari El Nino ya, jadi sumber kami menurun drastis dari 260 liter perdetik menjadi 110, jadi disini menurun drastis di 2023, kami pun sudah melakukan upaya tiga bulan sudah melakukan upaya, karena terjadi penurunan, kita melakukan pergiliran,” jelas Ibnu.
Usai menerima aksi pelanggan dan FBR, Ketua DPRD Banjarnegara, Ismawan, kepada wartawan mengatakan. “Sudah banyak yang mengeluh, tapi saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan FRB, setelah ini kita akan melakukan langkah-langkah yang kongrit, mendorong dan menganggarkan kalau itu menjadi solusi yang baik dalam penanganan air di Banjarnegara ini,” pungkas Ismawan. (Gunawan).