Pendidikan

Kekeringan Melanda Banjarnegara Semakin Meluas, Ribuan Siswa dan Guru SMKN 1 Bawang Gelar Salat Istisqa

×

Kekeringan Melanda Banjarnegara Semakin Meluas, Ribuan Siswa dan Guru SMKN 1 Bawang Gelar Salat Istisqa

Sebarkan artikel ini
Kepala SMKN 1 Bawang
Ribuan siswa dan guru SMKN 1 Bawang terlihat khusuk mengikuti sholat Istisqa, untuk meminta hujan kepada Allah, Kamis 12/10/2023. (Foto : Gunawan/LensaNusantara).

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Musim kemarau yang melanda Kabupaten Banjarnegara hingga sampai saat ini beberapa daerah masih mengalami kekeringan, krisis air hingga banyaknya musibah kebakaran dimana-mana, mulai dari rumah, ladang hingga hutan, ternyata membuat siswa SMKN 1 Bawang ikut merasakan keprihatinan.

Sebagai bentuk kepedulian, ribuan siswa dan semua guru SMKN 1 Bawang (Skansa) langsung menggelar salat Istisqa secara berjamaah di lapangan milik sekolah, hal itu dilakukan sebagai salah satu ikhtiar agar hujan segera turun, mengingat dampak kekeringan yang terus meluas di Banjarnegara.

Example 300x600

Dalam pengamatan dilokasi, sekitar dua ribu lebih siswa dari 58 kelas, 150 guru dan karyawan SMKN 1 Bawang begitu khidmat dalam melaksanakan sholat, sebelum mengikuti khutbah Ustaz H. Drs. Munfarid, M.Ag yang sekaligus guru Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolahan tersebut.

Menurut Kepala SMKN 1 Bawang, Drs Supriyadi MM, kegiatan sholat istisqa tersebut diadakan sebagai salah satu ikhtiar rohani, agar hujan segera turun mengingat kemarau panjang yang kondisinya saat ini dirasakan masyarakat Banjarnegara yang berdampak pada kekeringan dan kesulitan air bersih dimana-mana.

“Selain melakukan ikhtiar agar hujan segera turun, Sholat sunnah muakad istisqo ini juga sebagai edukasi karena kita juga inginkan karakter anak semakin meningkat, minimal mereka memiliki pengalaman melaksanakan solat istiqo,” kata Supriyadi, Kamis (12/10/2023).

“Dampak kekeringan juga sangat dirasakan banyak siswa yang sekolah di SMK 1 Bawang, terutama bagi yang berasal dari wilayah selatan, yang merupakan wilayah rawan kekeringan dan kekurangan air, selain itu juga kegiatan ini, khususnya bagi agama Islam bisa menjadi wahana ukuwah di lingkungan sekolah,” tambah Supriyadi.

Sementara itu Ustaz H. Drs. Munfarid, M.Ag dalam khutbahnya mengajak siswa dan guru untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan. Munfarid mengatakan, perubahan iklim telah menyebabkan perubahan drastis yang terjadi pada musim dan suhu bumi.

“Seperti hari ini, kita sangat sulit pemprediksi kapan akan musim hujan dan kapan akan kemarau. Kemudian juga peningkatan suhu yang disebut sebagai global warming atau pemanasan global. Secara ilmiahnya seperti itu,” kata guru yang akrab disapa Abah Farid ini.

Sementara itu menurut Ustaz Munfarid, sholat Istisqa jika dipelajari dari kaca mata agama, sangat berhubungan dengan perilaku, jika dipahami secara spiritual. Untuk itu dia mengajak para siswa dan guru yang ikut dalam kegiatan tersebut agar menghindari maksiat dan perbuatan merusak lingkungan seperti membuang sampah sembarangan, membabat hutan, dan pembakaran lahan.

“Sebagai ikhtiar ruhani, banyak amalan yang perlu kita laksanakan salah satunya salat sunah yaitu salat istisqo ini, ini adalah sholat minta hujan kepada Allah, manusia hanya berusaha dan berdoa, masalah dikabulkan atau tidaknya itu hanya Allah lah yang memiliki kuasa dan mengabulkan, yang penting kita ikhtiar,” pungkasnya. (Gunawan).

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.