Pangandaran, LENSANUSANTARA.CO.ID – Meskipun pekerjaan Pembangunan Pelengkap Ruas Jalan Sopla-Cibogo sudah beres, namun masih menyisakan hutang kepada para pekerja, sehingga mereka merasa kecewa karena hingga 2 bulan lebih dan sampai sekarang belum dilunasi.
Dikonfirmasi kepada pihak pelaksana Wagio, Selasa (10/10/2023) melalui pesan singkat WhatApps, jika perihal upah yang masih ditunggak tersebut penuturannya dari pihak kantor semua sudah beres dan tidak ada tunggakan.
“Itu mah masalah Kang Sugeng sama Kang Aep, saya tidak tahu komitmennya seperti apa, saya tahunya pekerjaan beres langsung dibayar semua kang,” jelasnya.
Ia menambahkan, dirinya hanya borong pekerjaan, terkait volume kubikasi Wagio mengarahkan ke Sugeng. Sebab ia sendiri tidak tahu lebih jauh terkait volume kubikasi, ia hanya mengambil persenan dari pembayaran.
“Enggak tahu kalau Kang Aef yang diborongkan kubikasi pekerjaannya,” terangnya.
Sementara terkait volume pekerjaan panjang, lebar dan tinggi pekerjaan tersebut, Wagio tidak mengetahui, namun dia mengarahkan ke Kang Sugeng.
Setelah upaya konfirmasi kembali ke Sugeng melalui pesan singkat WhatsApp, terkait hutang piutang pekerja yang belum terbayarkan dan spesifikasi volume pekerjaan, Sugeng menjelaskan diri sudah berkomunikasi kepada Kang Aef.
“Perihal sisa hutang para pekerja yang belum dilunasi dan hari Jumat akan diselesaikan,” ucapnya.
Sedangkan untuk spesifikasi volume Sugeng tidak memberikan tanggapan apapun.
Ditempat terpisah, Aef selaku buruh tenaga menjelaskan bahwa perihal belum terbayarkannya upah pekerja hingga sekarang karena diawal perjanjian dirinya mempertanyakan gambar kepada Sugeng guna sebagai acuan pelaksanaan kerjaan yang sudah disepakati, namun masih kata Aef bahwa Sugeng menjawab gambar belum ada.
Disisi lain Pa Sapju, Bagian Teknik selaku pengawas pikirnya masih satu PT, dirinya meminta gambar pekerjaan kepadanya, hingga diberikan gambar pekerjaan.
“Harusnya kalau mau kasih gambar jangan gambar tersebut Pa Sapju, artinya pekerjaan selanjutnya sesuai dengan gambar yang telah diberikan dan sudah biasa kami mengerjakan pekerjaan sistem borongan sesuai dengan apa yang telah diberikan, kami pekerja tidak mengetahui lebih jauh tentang aturan diatasnya, kami hanya melaksakan hanya buruh upah tenaga,” terang Aef.
“Yah, mungkin ada miss komunikasi antara Pa Sugeng dan Pa Sapju, kami pekerja berpegang kepada apa yang telah diinstruksikan dan berdasarkan gambar yang telah diberikan,” tandasnya.
Namun, tambah Aef pada kenyataannya pihaknya hanya dibayar berdasarkan pekerjaan yang sudah terpasang saja, dan bahkan hingga sekarang pembayaran tidak selesai. Menurut dirinya tentu sebagai pekerja sangat menanti upah keringat, selaku pekerja karena dibelakang ada anak istri yang harus dihidupi.
Dengan nada kesal dia mengungkapkan, perihal diirinya sulit menemui Sugeng untuk membahas perihal ini,meskipun hanya komunikasi melalui handphone.
“Kalaupun yang dibayarkan yang terpasang saja itu tidak sesuai gambar, kami tidak mau karena kami mengerjakan sesuai gambar, adapun hingga sekarang pekerjaan yang terpasang pun belum lunas dibayarkan kepada pekerja,” pungkasnya. (N.Nurhadi)