Berita

Targetkan Adanya Tri Open, SMPK Indra Prastha Bondowoso Gelar Seminar Literasi Numerasi

×

Targetkan Adanya Tri Open, SMPK Indra Prastha Bondowoso Gelar Seminar Literasi Numerasi

Sebarkan artikel ini
Kepala SMPK Indra Prastha Bondowoso.
Narasumber dan Peserta Seminar Pengembangan Literasi Numerasi di SMPK Indra Prastha Bondowoso.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Implementasi Kurikulum Merdeka dengan penerapan paradigma baru dalam pembelajaran merupakan hal baru dalam dunia pendidikan. Ada beberapa perubahan fundamental yang juga menyertainya. Baik pada tataran filosofis maupun pada ranah praksis.

Guna memahami perubahan kurikulum secara utuh dan menyeluruh maka dibutuhkan acara yang coba menyampaikan secara komprehensif paradigma yang menjadi konsekuensinya. Seperti hanya seminar dan bedah kurikulum.

Example 300x600

SMPK Indra Prastha Bondowoso menyelenggarakan acara berupa seminar sehari. Berfokus pada pengembangan literasi dan numerasi, acara di gelar pada Jumat (13/10/2023). Acara diikuti lebih dari 50 peserta baik guru maupun siswa.

“Literasi Numerasi bukan sebatas dipahami demi kepentingan ANBK/AKM. Literasi dan numerasi merupakan kecakapan dasar yang sudah sepatutnya dibekalkan kepada peserta didik,” ungkap Andik Sastianto dalam sambutannya sebagai Kepala SMPK Indra Prastha Bondowoso.

Lebih lanjut Andik menyampaikan bahwa banyak hal bisa dilakukan dengan baik dan terarah jika sudah ada kesamaan cara dalam memahami sesuatu. Maka seminar dimasudkan untuk menyamakan persepsi dan pemahaman terkait literasi dan numerasi dalam pembelajaran.

Narasumber yang dihadirkan dalam acara seminar adalah Mohammad Hairul, S.Pd, M.Pd, Kepala SMPN 1 Curahdami Bondowoso. Ia dikenal sebagai pegiat literasi nasional yang pernah mendapatkan penghargaan Literacy Award dari Baznas dan Repubilka.

Dalam pemaparannya Hairul menyampaikan pentingnya perubahan cara pikir sebagaimana dalam lagu Indonesia Raya. Menurutnya bangunlah jiwanya bangunlah badannya, adalah pesan yang sangat mengena tentang pentingnya perubahan cara pikir.

“Dibutuhkan konsep Tri Open dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Yaitu Open Mind (melihat sepenuhnya), Open Heart (mengerti sepenuhnya), dan  Open Will (menerima sepenuhnya),” ungkap Instruktur Nasional Literasi Baca Tulis, Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa tersebut.

Kepala Sekolah yang juga Fasilitator Nasional Pembelajaran Terintegrasi Literasi Numerasi itu juga mengingatkan tentang pentingnya Gerakan Literasi Sekolah atau GLS.

“Dalam Gerakan Literasi Sekolah, sebelum literasi numerasi terintegrasi dalam pembelajaran, ia tetap terus dikawal sebagai pembiasaan dan budaya sekolah, serta dikembangan melalui ekstrakurikuler seperti Jurnalistik dan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR),” imbuh Hairul. **

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.