Daerah

Meski Anggaran Minim, Jembatan di Desa Jalatunda Banjarnegara Akhirnya Rampung Dikerjakan

×

Meski Anggaran Minim, Jembatan di Desa Jalatunda Banjarnegara Akhirnya Rampung Dikerjakan

Sebarkan artikel ini
Kepala Desa Jalatunda
Penampakan Jembatan Jalatunda dengan panjang 14x4 meter, yang hanya dikerjakan dengan anggaran Rp500 juta. Jumat, 29/12/2023. (Foto : Gunawan/LensaNusantara).

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Setelah menanti begitu lama, jembatan penghubung antar dusun yang juga menjadi jalan alternatif menuju ke Kecamatan Purwonegoro, yang berada di Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja, akhirnya selesai dibangun. Dengan anggaran yang bersumber dari APBD khusus sebesar Rp500.000.000 juta kini sudah bisa dilewati roda dua maupun roda empat, dengan kapasitas mampu hingga berat 10 ton.

Jembatan penghubung yang pernah mengalami keretakan pada 2017 dan sempat mendapatkan penanganan BPBD Banjarnegara dengan dibuat jembatan darurat namun akhirnya pada sekitar 2019 lalu sempat dihantam banjir dan roboh itu, sehingga membuat membuat masyarakat dukuh kelapa pondoh yang ingin menuju ke perkotaan sempat kesulitan, apalagi ketika ada orang meninggal karena harus memutar mencari jalan lain sejauh hingga 3 km, karena jembatan tersebut satu-satunya akses menuju ke pemakaman.

Example 300x600

“Alhamdulillah jembatan yang lama dinanti masyarakat sudah jadi, dan sekarang bisa dilewati, karena selama rusak masyarakat yang berada di seberang jembatan, agak kesulitan saat menuju ke perkotaan atau keramaian, sampai memutar lewatnya hingga 3 km,” ungkap Satam, Kepala Desa Jalatunda. Jumat (29/12/2023).

Dalam pengamatan lensanusantara.co.id dilokasi, meskipun minimnya besaran anggaran yang hanya Rp 500.000.000, jembatan yang dicat warna warni tersebut, tergolong memiliki spesifikasi yang sangat kuat, mulai dari dari tiang penyangga, bendungan, hingga lapisan pada betonnya, dan bahan yang digunakan, tentu banyak orang akan berfikir jika anggaran segitu tidak akan percaya.

“Memang banyak yang tanya, anggaran segitu apa bisa jadi, ya saya bilang kalau dikerjakan dengan baik pasti jadi, padahal panjang jembatan 14.5 m x 4 m, tebal lapisan beton susuai dengan RAB yang dibuat konsultan, jadi kwalitasnya bisa di cek sendiri. Ditambah bendungan bawah dengan tebal segitu, bisa dibayangkan kekuatannya berapa, bisa di cek dan di test tentang kwalitasnya, meskipun saat pengerjaan ada kendala sungai tahu-tahu banjir pas ada hujan pertama dulu,” jelas Satam.

Memang secara spek kuantitas maupun kwalitas pengerjaan, jika memakai hitung-hitungan sebuah kontruksi, dibandingkan dengan jembatan yang berada di ruas jalan Purwareja Klampok- Purwasaba, tepatnya di Desa Kalikidang, dengan menelan anggaran Rp 1,5 miliar, yang sama-sama bersumber dari APBD, jembatan Jalatunda lebih spesifik, karena secara pengerjaan lebih baik dan rapi. (Gunawan).

error: Content is protected !!