Kediri, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tanggal 14 Januari 2024, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FTK) IAIN Kediri merayakan kesuksesan peserta batch 2 program Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan tahun 2023/2024.
Pada acara yudisium (wisuda) dan pengukuhan 247 guru PPG dengan total kelulusan 95,5% dan yang belum lulus 11 orang guru yang ikut dalam pendidikan profesional guru dalam jabatan batch 2 tahun 2023 angkatan VII.
Adapun tujuan dari program PPG dalam jabatan bertujuan menghasilkan guru sebagai pendidik profesional yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (TYME) dan berakhlak mulia, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif dan kompetitif dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Sehingga mendapatkan manfaat dalam pembelajaran yang mendidik anak sehingga guru tersebut yang telas lulus mendapatkan sertifikat seperti pada saat ini di kampus IAIN Kediri ini sehingga meningkat kompetensi pedagogik,serta kualifikasi dalam perubahan inovasi pendidikan dalam acara yudisium dari beberapa guru PPG dari berbagai daerah seperti dari Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat (NTT) dan Jawa Timur yakni Kabupaten Kediri, Tuban, Gresik, Blitar, Pasuruan, Madura, Sumbawa, Mataram, Sulawesi, Jawa Barat juga Sumatera.
Ketua LPTK IAIN Kediri, Prof. Dr. Hj. Munifah., M.Pd, bagi peserta yang lulus tahun ini agar, menjaga amanah seperti kata KI Hajar Dewantara arti berbeda dengan guru yang bukan profesional sehingga menjadikan terdepan di lingkungan masing-masing.
“Sebisa mungkin menjadi contoh dan suri teladan dan bisa menjadi inpirasi serta membangun semangat di bidang pendidikan,” tutur Munifah, salah satu Dekan di IAIN Kediri.
Dilansir dari Pesan Semboyan Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yakni : ing Ngarso Sung Tulodo. “Ing ngarso” artinya itu di depan atau di muka. “Sung” berasal dari kata ingsun yang artinya saya. “Tulodo” berarti tauladan. Jadi makna dari ing ngarso sung tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya.
Ing Madyo Mangun Karso “Ing madyo” artinya di tengah-tengah. “Mangun” berarti membangkitkan, membangun atau menggugah. “Karso” diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari ing madyo mangun karso adalah walaupun berada di tengah kesibukan, harus mampu membangkitkan dan memberikan semangat bagi orang lain.
Tut Wuri Handayani, “Tut wuri” artinya mengikuti dari belakang. “Handayani” berarti memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Tut wuri handayani diartikan seseorang harus dapat menjadi pendorong bagi orang lain, dengan memberikan semangat kerja dan moral yang baik, sehingga menumbuhkan motivasi dan semangat.
Hal ini dipertegas oleh Rektor IAIN Kediri oleh Dr. Wahidul Anam, M.Ag, bahwa pada hari ini Alumni PPG yang mendapat gelar profesi guru pendidikan, karena guru tersebut lebih utama dari kedua orang tua yang diambil dari motivasi seorang Syekh Az Zamuji ‘seorang guru yang baik ialah dia yang memiliki keluasan ilmu’, wawasan dan pengetahuan serta memiliki keahlian dalam bidang tertentu.
“Jika ingin belajar tafsir, fikih, hadits maka datangilah ulama yang kompeten dan jika ingin belajar biologi, geografi, fisika maka datangilah ahlinya itulah keunggulan guru,” ungkap Rektor IAIN Kediri.
Merujuk dari itu pesan dan kesan yang disampaikan oleh Dr. Yuyun Zunairoh, M.Pd., dalam pesan kesan mahasiswa PPG mengandung nilai syair yang mengasikkan sehingga membuat peserta PPG sambil tertawa dan canda dalam acara pengukuhan tersebut.
Begitu juga dari Kementerian Agama RI yang mewakili menuturkan bahwa orang mulia dan orang yang dimuliakan wujud pokoknya dengan status guru profesional ,bisa menjadi leadership di media pendidikan.
“Dan dimasing-masing lembaga pendidikan, menjadi pelaku transformasi digital 10 terbaik,” tegasnya. (Gus Mone AL Mughni)
