Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Biasanya pelantikan dan pembekalan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) identik dilakukan pada pagi atau siang hari, selain waktunya yang agak panjang, juga dalam memberikan materi tambahan bisa leluasa dalam menyampaikan wawasan tentang bagaimana kinerja saat di TPS nantinya.
Namun, bagaimana jika acara pengambilan sumpah jabatan kepada anggota KPPS dilakukan pada malam hari. Hal itu dilaksanakan karena banyaknya anggota yang terdaftar mempunyai kesibukan masing-masing, seperti dagang, bekerja dan usaha lainnya.
Misalnya seperti 13 Desa di Kecamatan Mandiraja, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan KPPS sengaja dilakukan malam hari, karena tidak ingin menganggu aktifitas para anggota yang mempunyai kesibukan dan pekerjaan.
Dalam pengamatan lensanusantara.co.id di Desa Jalatunda, Somawangi, Kertayasa, Glimpang dan Bakalan, Blimbing, Panggisari, Banjengan, Kebanaran, terlihat ratusan anggota KPPS antusias dan semangat saat mengikuti pelantikan.
“Sengaja kita lakukan malam hari pelantikan ini, karena kita memahami juga banyak dari anggota KPPS melakukan aktifitas siang hari, ada yang bekerja, berdagang, atau lainnya, maka di Kecamatan Mandiraja ada 13 desa yang sama melakukan pelantikan malam ini,” ungkap Ketua PPS Desa Jalatunda, Ali Alimin kepada wartawan, Kamis (25/1/2024) malam.
Khusus di Jalatunda, pada awal pendaftaran banyak kendala yang dilalui, selain kurang minatnya masyarakat untuk menjadi anggota KPPS, juga terjegal dengan aturan dari KPU yang dimana harus minimal ijazah SMA sederajat.
“Alhamdulillah akhirnya pada hari H bisa 100 persen, awal kita ada kendala selain banyak masyarakat yang kurang minat menjadi KPPS juga karena SDM, sehingga saat kurang 50 anggota kita konsultasi kepada KPU, agar bisa memberikan perlakuan khusus untuk kami, dan akhirnya di sepakati, lalu kita lakukan penjaringan dengan mencari orang-orang yang sudah pengalaman, soalnya sini banyak lulusan SMP dan yang SMA pas merantau,” tambah Ali.
Beda dengan Jalatunda, KPPS Desa Somawangi yang dimana paling banyak memiliki TPS jika dibandingkan dengan 15 desa lainnya se Kecamatan Mandiraja, dengan total TPS 28 lokasi, banyak diisi para kaum milenial atau pemuda.
“Somawangi ada 28 TPS, dan total KPPS paling banyak dibandingkan desa lainnya se Kecamatan, kemarin yang mendaftar itu melebihi kuota yang kita butuhkan, karena ternyata banyak pemuda yang antusias sekali,kita tidak mengira itu awalnya, makanya pelantikan malam ini, tadi kita sampaikan, agar saat bertugas jangan sampai terlena yang jadinya merugikan diri sendiri dan orang lain, kuncinya jaga kejujuran,” tegas Ketua PPS Desa Somawangi Hendro Sujarwo.
Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WIB itu, ternyata untuk Bimbingan Teknis para anggota KPPS se Kecamatan Mandiraja akan dilakukan selama tiga hari di SMPN 1 Mandiraja secara bergantian, itu diungkapkan Kepala Desa Kertayasa Didi Setyawan dikantornya.
“Untuk Bimtek tidak sekarang dilakukan, karena terbentur juga waktu, kasihan yang sudah berkeluarga atau punya anak, untuk di Kecamatan Mandiraja menurut kesepakatan antar PPS, rencana dilakukan selama 3 hari di SMPN 1 Mandiraja, berarti mulai Jumat sampai Minggu, dengan cara bergantian,” pungkas Kades yang biasa dipanggil Wawan itu. (Gunawan)