Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Jember tingkatkan keahlian para Pekerja Migran Indonesia (PMI), Rabu (31/1/2024).
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Jember Suprihandoko mengatakan, bahwa PMI yang berangkat secara prosedural akan aman dan nyaman untuk bekerja, jadi PMI punya jaminan sosial ketenagakerjaan, sehingga kontrak kerja dan perjanjian sudah jelas.
“Oleh karena itu, maka jalur secara prosedural harus memang sudah dilatih seperti Pekerja Rumah Tangga (PRT), di Malaysia paling tidak calon PMI paham betul Kitchen Chef. Di Malaysia tidak sama dengan Indonesia,” ucap Kadisnaker.
Ketika pelatihan memenuhi standar, maka akan diberikan sertifikat kompetensi, PMI yang masuk bisa langsung kerja. Karena banyak sekali PMI yang sukses melalui prosedur resmi.
“Tetapi melalui prosedur tidak resmi faktanya bekerja sangat beresiko, ketika dihadapkan dalam pekerjaan memang dia tidak pernah kenal. Sementara majikan mendapatkan PRT harapannya semuanya bisa berjalan,” ungkapnya.
Bekerja menjadi PMI ketika tidak didasari oleh kompetensi maka akan menjadi masalah yang serius, misalnya majikan tidak memberikan gaji bahkan terjadi kekerasan. Maka misal terpaksa ketemu polisi imigrasi Malaysia mereka dideportasi dengan kondisi depresi sehingga efek psikologis timbul.
“Ketika kita menjemput PMI deportasi ternyata dia lupa rumahnya dan tidak diterima oleh keluarga, karena mereka tidak mau melalui jalur prosedural. Tentunya agar masyarakat Jember menjadi PMI sehingga betul menjadi pahlawan devisa bisa memberikan nafkah keluarga yang baik,” terangnya.
Pihaknya mengupayakan untuk mendatangkan dari Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi agar melakukan bimbingan teknis untuk 248 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Jember, dengan harapan calon PMI yang mencari kerja tidak harus kemana-mana cukup mencari info di Desa. Maka kedepan ini menjadi sebuah pintu masuk agar bisa mengetahui berapa pencari kerja di Kabupaten Jember.
“Untuk tahun 2024, kita melakukan program pemagangan pekerja yang sudah masuk di aplikasi siap kerja. Yang dikembangkan oleh Disnaker Jember bekerja sama dengan Diskominfo di seleksi,” ungkapnya.
Lanjutnya, pihaknya saat ini melatih operator forklip permintaan dari sebuah perusahaan. Ketika punya sertifikat pasti dapat pekerjaan karena tekhnologi sekarang tidak mungkin secara manual. Sehingga perusahaan-perusahaan sangat membutuhkan.
“Harapan kedepan tidak menggantungkan pada sumber APBD, kita membangun link bersinergi dan kolaborasi untuk akselerasi hubungan industrial dan harmonis. CSR untuk melatih calon pekerjanya dan nanti dia bekerja disitu. CSR betul bermanfaat bisa menyerap tenaga kerja kompeten,” tuturnya. (Dri)