Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pendampingan dalam merencanakan pendidikan ke jenjang berikutnya dibutuhkan oleh siswa dan orang tua siswa kelas akhir. Yaitu kelas 6 SD, 9 SMP dan 12 SMA/K.
Upaya pendampingan utamanya berupa penyadaran bagi para orang tua maupun bagi siswa untuk menghindarkan adanya anak yang putus sekolah dan adanya pernikahan anak usia dini. Lebih lanjut juga terkait tips dan trik memilih sekolah di jenjang berikutnya.
SMPN 1 Curahdami Bondowoso sedang gencar dalam mendukung penuh penyadaran masyarakat dalam rangka pemajuan pendidikan. Seperti halnya gerakan zero putus sekolah dan zero pernikahan dini yang sementara ini masih menjadi perjuangan bersama.
Pada Sabtu (17/2/2024), tim dari SMPN 1 Curahdami mengunjungi SDN Purnama 1 untuk berjumpa dengan siswa kelas 6 beserta wali muridnya. Acara bertajuk Seminar Motivasi itu mengusung tema Pendidikan sebagai Eskalator Kesejahteraan Keluarga.
Bertindak sebagai pembicara utama adalah Mohammad Hairul, M.Pd selaku kepala SMPN 1 Curahdami, yang juga sekaligus merupakan Fasilitator Nasional Pembelajaran Terintegrasi Literasi-Numerasi. Ia didampingi oleh Kepala SDN Purnama 1 yaitu Ely Purnomo, S.Pd.SD.
Dalam pemaparannya Hairul menjelaskan bahwa pendidikan adalah hak anak. Sedangkan orang tua berkewajiban untuk mencarikan dan memilihkan tempat belajar terbaik bagi putra-putrinya. Ia juga menegaskan bahwa pendidikan yang baik tidak selalu identik dengan sekolah yang berbayar, apalagi mahal.
“Mari sama-sama kita beranikan bercita-cita, bahwa anak-anak kita ini minimal harus menjadi sarjana nantinya. Harus mengenyam pendidikan tinggi. Oleh karena itu, sementara anak-anak bisa cukup carikan sekolah yang gratis atau berbiaya murah. Sehingga orang tuanya sempat menabung untuk biaya kuliah,” papar Hairul.
Kepala SDN Purnama 1, Ely Purnomo, S.Pd.SD merespon baik inisiatif SMPN 1 Curahdami untuk turun ke masyarakat dan menjalin silaturrahim ke beberapa SD sekitar dalam rangka memberikan seminar motivasi dan penyadaran pendidikan.
“Setiap lembaga pendidikan memang harus dekat dengan masyarakatnya. Melalui kedekatan tersebut maka partisipasi masyarakat terhadap upaya mencerdaskan anak bangsa akan terus meningkat,” ungkap Ely.
Plh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Hj. Anisatul Hamidah, M.Si saat dikonfirmasi secara terpisah merespon positif giat yang dilakukan SMPN 1 Curahdami. Menurutnya memang butuh sinergi banyak pihak untuk bersama menyukseskan zero putus sekolah dan zero pernikahan dini di Bondowoso.
“Kita perlu fokuskan arah pencapaian kita kedepan. Kita jadikan target capaian bersama untuk mewujudkan generasi emas berkualitas. Termasuk mewujudkan Bondowoso yang zero angka anak putus sekolah, dan zero perkawinan anak,” ungkap Anis yang juga merupakan Kepala Dinas Sosial P3AKB Bondowoso.(*)