Kesehatan

Apoteker RSD Balung Jember Mengikuti Pelatihan PTO di RSUP Kariadi Semarang

×

Apoteker RSD Balung Jember Mengikuti Pelatihan PTO di RSUP Kariadi Semarang

Sebarkan artikel ini
Humas RSD Balung Jember
Apt. Ikartini Afandi Apoteker RSD Balung Mengikuti Pelatihan PTO di RSUP Kariadi Semarang. Kamis 14/3/2024. (Foto: Badri/Lensa Nusantara).

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian di RSD Balung, salah satu apoteker atas nama Apt. Ikartini Afandi mengikuti Pelatihan Pemantauan Terapi Obat (PTO) di RSUP dr. Kariadi Semarang, Kamis (14/3/2024).

Rangga A Akananta Humas RSD Balung mengungkapkan, pelatihan PTO merupakan salah satu tugas apoteker di bidang pelayanan farmasi klinis (poin ke-7), sebagaimana yang tercantum dalam Permenkes RI No 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. PTO juga termasuk dalam elemen penilaian PKPO dalam Akreditasi Rumah Sakit.

Example 300x600

“Menurut PMK 72/2016 PTO adalah Suatu proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif, dan rasional bagi pasien,” ujar Humas RSD Balung Jember.

Tujuan PTO adalah meningkatkan efektivitas terapi dan meminimalkan risiko Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD).

Kegiatan PTO mencakup:
a. Pengkajian pemilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respons terapi, ROTD
b. Pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat
c. Pemantauan efektivitas dan efek samping obat

“Saat ini, ada perubahan paradigma dari seorang apoteker yang dulunya dikenal dengan product/drug oriented (berfokus pada barang/produk/obat saja, sekarang bergeser menjadi patients oriented,” ucapnya.

Penyakit semakin bervariasi dan kompleks. Demikian pula perkembangan terapi dan obat juga semakin pesat. Pasien dengan penyakit yang sama belum tentu dapat diterapi dengan regimen obat yang sama. Hal ini sangat tergantung respon setiap individu. Oleh karena itu, tidak jarang ditemui masalah terkait obat (drug related problems) yang dapat menurunkan outcome terapi, kualitas hidup pasien, serta meningkatkan biaya kesehatan.

“Pelatihan bertempat di Gedung Diklat RSUP dr. Kariadi, Semarang. Diikuti oleh 24 apoteker dari berbagai RS mulai dari Jember, Medan, Makassar, Lombok, Kupang, Majalengka, Grobogan, Ponorogo, Tangerang, Lumajang, Yogyakarta, Solo,” tambahnya.

Dalam pelatihan terdiri dari apoteker farmasi klinis dan dokter spesialis konsultan (Sp.PD KHOM, Sp. A(K)). Materi PTO dibagi berdasarkan karakteristik pasien, yaitu Pediatri, Geriatri dan Kemoterapi. Dari setiap bidang, kami belajar terkait karakteristik dan hal-hal apa saja yang harus dilakukan ketika PTO.

“Selain itu, apoteker juga mendapat materi komunikasi efektif dalam memberikan rekomendasi terapi kepada PPA dan juga materi anti korupsi. tidak hanya belajar teori, namun pelatihan ini juga memberikan kesempatan untuk praktik langsung PTO dan visite ke pasien pediatri, geriatri, dan kemoterapi,” ungkapnya.

Pelayanan Farmasi Klinis, terutama PTO masih menjadi tantangan bagi Rumah Sakit tipe kelas C. Hal ini bisa jadi dipengaruhi oleh kecukupan SDM dan tingkat kapabilitas serta kepercayaan diri para apoteker di rumah sakit tersebut.

“Harapannya, dengan adanya pelatihan PTO ini dapat meningkatkan kapabilitas dan kepercayaan diri bagi apoteker untuk menjalankan PTO di RS, bukan hanya sebagai syarat akreditasi dan kewajiban sesuai PMK, namun demi kebaikan dan kesembuhan pasien,” tuturnya. (Dri)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.