Pekanbaru, LENSANUSANTARA.CO.ID – Jelang pemilihan gubernur (Pilgub) Riau 2024 mulai banyak diminati. Para bakal calon telah ramai mengambil formulir di sejumlah parpol yang resmi membuka pendaftaran sejak akhir April lalu.
Salah satu bakal calon wakil gubernur (Bacawagub) Riau yang bakal maju adalah Erwin Sitompul, S.Pd,. Aktivis pendidikan tersebut mengaku banyak didorong oleh para rekan sejawat dari kalangan pendidik untuk mengabdi melalui pemerintahan.
“Banyak teman-teman yang mendorong. Terutama dari kalangan tenaga pendidik dan para tokoh, mereka ingin saya memperjuangkan pendidikan melalui sistem pemerintahan dengan maju sebagai calon wakil gubernur,” ujarnya.
Kondisi pendidikan saat ini, kata Erwin masih jauh dari perhatian pemerintah, terutama gaji dan tunjangan guru honorer yang bertugas di kabupaten/kota di Provinsi Riau. Setiap tahun gaji guru masih terjadi keterlambatan, dan besaran gaji yang diterima masih ada yang dibawah UMK/UMR terutama guru di kabupaten/kota.
Untuk mewujudkan kesejahteraan bagi tenaga pengajar harus dibenahi dari sistem. Menurut Erwin, banyak mekanisme dan sistem gaji guru serta tunjangan untuk tenaga pendidik harus diperbaiki.
“Gaji guru selalu telat dibayar, dan itu terjadi setiap tahun. Kemudian tambahan bagi guri yang mengajar di kawasan perbatasan belum mendapatkan perhatian serta kesejahteraan yang sesuai dengan beban kerja mereka. Hal ini harus dibenahi dari regulasi dan sistem di pemerintahan,” jelasnya.
Untuk melahirkan generasi yang bersaing dan bermutu, kata Erwin harus dibenahi segala aspek pendidikan. Tidak hanya fasilitas namun juga kesejahteraan tenaga pendidik.
Tidak cukup disitu, kata Erwin, persoalan pendidikan juga terjadi di beberapa sekolah yang masih melakukan pungutan terhadap siswa. Dengan dalih uang magang, uang perpisahan bahkan menjual belikan LKS, hal ini tidak dibernahkannlagi terjadi sejak adanya alokasi dana BOS.
“Tujuan dana BOS untuk meringankan beban orang tua murid, jangan dibebankan dengan kutipan apapun. Pihak sekolah harus mampu mempersiapkan program sekolah agar seluruh kebutuhan dan kegiatan siswa serta kebutuhan sekolah dapat dipenuhi melalui alokasi dana BOS yang diberikan,” ungkapnya.
“Untuk itu saya akan membawa aspirasi tersebut untuk dapat diperjuangkan jika diberi kesempatan berjuang melalui jalur pemilihan gubernur dan wakil gubernur akhir tahun mendatang,” pungkasnya.
Sebagai aktivis pendidikan di Riau, Erwin memiliki segudang prestasi. Dia telah belasan tahun memperjuangkan nasib guru hingga harus berselisih dan mengkritik pemerintah.
Dari perjuangan yang konsisten itu, dirinya berhasil meraih berbagai penghargaan baik dari PGRI maupun organisasi nasional yang ada di Provinsi Riau.
Setumpuk Piagam penghargaan juga telah diperoleh oleh mantan guru honorer provinsi tersebut.
Memutuskan berhenti menjadi tenaga pendidik, 11 tahun lalu, sejak itu dirinya konsisten untuk memperjuangkan nasib tenaga pendidik khusus yang ada di provinsi Riau.
Tidak heran jika ramai para guru dan tokoh pendidikan mendorongnya untuk ikut pilgub Riau dan berjuang dari dalam sistem pemerintahan. Gua mewujudan segala aspirasi pendidikan.**