Probolinggo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sekira 2.500 anggota Muslimat NU Kota Probolinggo memadati GOR Mastrip Kedopok, Kamis (9/5). Mereka menghadiri acara Harlah Muslimat NU ke-78 sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Kegiatan diawali dengan santunan kepada anak yatim sejumlah 78 anak.
Penjabat Wali Kota Probolinggo Nurkholis menyambut kedatangan Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu. “Terima kasih, untuk kesekian kalinya hadir di Kota Probolinggo. Itu sebagai tanda, beliau mencintai Probolinggo. Semoga pertemuan hari ini memberi manfaat bagi semua,” ujarnya.
Selanjutnya, Ketua III PW Muslimat NU Jatim Nyai Hj. Lilik Noer Cholida Badrus dan Ketua PCNU Kota Probolinggo yang diwakili oleh Sekretaris Mohammad Ilyas Rolis juga mengapresiasi kegiatan hari ini. Dalam waktu yang singkat bisa menghadirkan ribuan Muslimat NU.
Hadir pula dalam acara itu Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani, Sekda Probolinggo Kota Ninik Ira Wibawati, Penasihat Muslimat NU Kota Probolinggo Syarifah Aminah, Ketua Muslimat NU Kota Probolinggo Siti Aminah, Perwakilan Muslimat NU dari Kabupaten Probolinggo, Kraksaan, Lumajang dan Pasuruan serta para Bu Nyai.
Pamungkas, Ketua Umum PP Muslimat NU 4 periode, Khofifah Indar Parawansa menyapa seluruh muslimat yang hadir dengan kostum dan kerudung khas berwarna hijau itu. Ia mengajak semua yang hadir untuk berdoa dan berselawat agar barokah segalanya.
“Alhamdulillah Allah pertemukan kita untuk bermuhasabah dalam berbagai majelis, seperti istigasah, tahlilan. Termasuk kita doakan agar barokah bumi Kota Probolinggo, Jawa Timur dan Indonesia,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Khofifah menunjukkan kekompakan Muslimat NU dalam membantu saudara-saudara muslim di Palestina. “Bukan hanya mendoakan mereka, bantuan berupa uang tunai dikirim sebanyak tiga kali. Pertama disalurkan pada Bulan Desember 2023, kedua pada Bulan Januari 2024 dan ketiga pada Bulan Mei 2024,” urainya.
Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini juga menyinggung anggota muslimat yang akan berangkat ke tanah suci. Ia mengapresiasi upaya Menteri Agama yang memberikan kuota tambahan bagi Jawa Timur. Yang awalnya 10 persen bertambah menjadi 15 persen, sehingga mengurangi antrian jamaah calon haji.
“Jelang keberangkatan Jamaah Calon Haji Indonesia, patut disyukuri dengan adanya jalur fast track. Jalur ini mempercepat proses pemeriksaan imigrasi, apalagi di Jawa Timur sudah bisa dilaksanakan di Juanda Surabaya. Semoga mereka diberikan kelancaran, menjadi haji yang makbul doanya dan mabruroh,” pungkasnya. (*/Joko)