Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Hingga saat ini sikap politik DPC PKB Trenggalek dalam Pilkada masih teka-teki. Hal ini cukup mendapat perhatian dari masyarakat. Masihkah punya nyali untuk melawan PDI-P seperti pada Pilkada 2020 yang lalu. Ataukah justru berkoalisi dan mendukung petahana.
Hal ini bukan tanpa alasan, karena pernyataan dari Ketua Desk DPC PKB Trenggalek M. Hadi yang secara terang-terang menegaskan jika kader-kader PKB yang diusulkan ke DPP hanya sebagai bakal calon wakil bupati.
Bahkan hingga pekan terakhir Juni, M. Hadi menyebut, belum ada kader yang menyatakan diri bersaing dengan Mochamad Nur Arifin yang diusung oleh PDI-P sebagai Bacabup.
“Hingga saat ini nama-nama kader PKB yang diusulkan ke DPP masih sebatas bacawabup, “ucapnya, Selasa (2/7/2024).
Hadi sapaan dia mengatakan dengan tegas, jika saat ini masih dilakukan komunikasi internal partai baik dari jajaran DPC atau DPP.
“Saat ini ada yang dari non kader diundang DPP. Saya belum tahu apakah yang bersangkutan hadir atau tidak. Tanyakan saja pada yang bersangkutan, “imbuhnya.
Ketika disinggung terkait peluang berkoalisi dengan PDI-P sekaligus mendukung Mochamad Nur Arifin, Hadi enggan berspekulasi sekaligus menyampaikan masih menunggu jadwal rapat pleno dari DPP.
Hasil rapat pleno tersebut akan menjadi landasan atau dasar tentang sikap PKB pada Pilkada 2024 mendatang. “Kita tunggu saja hasil rapat pleno tersebut, “tukasnya.
Saat ditanya terkait turunnya surat rekomendasi dari DPP, pria asli Kecamatan Munjungan, Trenggalek juga tidak mau berandai-andai. Bahkan tidak tahu rekomendasi tersebut untuk siapa. “Kita lihat nanti sajalah, “tutupnya.
Seperti diketahui, jika PKB sudah menyodorkan 9 nama Bacalon ke DPP. Satu diantaranya sebagai Bacabup (*)