Daerah

Problem Limbah Pencucian Pasir Putih Tidak Kunjung Usai, Berikut Tanggapan Plt Kadin DPKPLH Banjarnegara

×

Problem Limbah Pencucian Pasir Putih Tidak Kunjung Usai, Berikut Tanggapan Plt Kadin DPKPLH Banjarnegara

Sebarkan artikel ini
Plt Kepala DPKPLH Kabupaten Banjarnegara
Plt Kepala Dinas DPKPLH Kabupaten Banjarnegara Tulus Sugiharto, Selasa, 6/8/2024. (Foto : Gunawan/Lensa Nusantara).

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Menanggapi permasalahan limbah dari hasil dari penambang pencucian pasir putih di sungai kali sapi, Plt Kepala DPKPLH Kabupaten Banjarnegara Tulus Sugiharto mengungkapkan, permasalahan tersebut sudah pernah dibahas di tingkat Kecamatan dan pernah dilakukan uji laboratorium.

“Sudah pernah dirampungkan di tingkat Kecamatan, kan disini tugas kami hanya mengawasi kwalitas air, kemarin juga Lh sudah dilakukan uji laboratorium, hasilnya air mengalami pencemaran ringan, dan akhirnya dibahas disana bersama kades-kades di lingkungan yang terdampak,” jelas Tulus kepada lensanusantara.co.id saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, (6/8/2024).

Example 300x600

Tulus juga menjelaskan, dari hasil pertemuan, ada beberapa poin yang memang harus dipatuhi pengusaha pencucian seperti membuat kolam penampungan.

“Memang pencemaran ringan tetap mengganggu, memang harus ditangani, itu memang kembali ke pelaku usaha, kalau kita tutup kan tidak mungkin, karena mereka butuh penghidupan cari nafkah, soalnya spam yang kami buat juga kena dampaknya, itu mestinya kalau sudah seperti itu urusannya sama Dinas Indakop, ini kan UKM,” ungkap Tulus.

Ditanya terkait perizinan, Tulus juga mengatakan. “Mereka ilegal, jadi ini sudah menjadi ranahnya APH, sudah dibahas beberapa kali, Satpol juga pernah turun, makanya itu kita hanya pengecekan air mas, soalnya tambang urusan provinsi bukan kami, jadi tugas kita menjaga air, meneliti air dan karena itu sudah mengganggu Kamtibmas urusannya Kesbangpol, Satpol PP, Kepolisian, dan rencana juga akan ada rapat kedua, Pak Camat Waris juga akan mengundang saya juga itu, kuncinya di pelaku usaha aslinya, soalnya saya dengar sudah tidak air lagi sana,” ungkapnya.

Dimasa musim kemarau, air sungai kali sapi memang selama ini menjadi salah satu penopang utama di beberapa desa seperti Petir, Kaliajir, Merden, Karanganyar, Jalatunda, sehingga sampai saat ini selalu menjadi masalah di masyarakat, karena sumur hingga air dari PDAM maupun Pamsimas tidak bisa digunakan.

Sehingga persolan tersebut selalu muncul setiap tahun, karena kurang tegasnya Pemerintah Banjarnegara dalam melakukan upaya penindakan atau mencair solusi terbaik untuk penambang pencucian pasir putih, maupun masyarakat yang selalu ramai di media sosial hingga saat ini karena faktor air sungai tidak bisa dimanfaatkan di musim kemarau datang. (Gunawan)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.