Daerah

Ratusan Dedemit Turun ke Jalanan di Desa Purwonegoro Banjarnegara

31
×

Ratusan Dedemit Turun ke Jalanan di Desa Purwonegoro Banjarnegara

Sebarkan artikel ini
Penampakan beberapa dedemit salah satu peserta di karnaval horor, Sabtu, 24/8/2024. Foto : (Gunawan/Lensa Nusantara)

Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Ratusan dedemit keluar dari alamnya mengikuti karnaval horor di Desa Purwonegoro, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Berbagai hantu mulai dari pocong, tuyul, tengkorak, kuntilanak, gendruwo hingga vampire.

Karnaval horor yang dimulai pukul 20.00 WIB hingga tengah malam yang di ikuti 32 peserta, menarik perhatian masyarakat dari luar Purwonegoro, sehingga sepanjang rute jalan yang dilalui, penuh penonton yang ingin menyaksikannya.

Example 300x600

Menurut Rendra, karnaval horor adalah event 2 tahunan yang diadakan, dengan makna mengeluarkan sisi setan di dalam diri manusia.

BACA JUGA :
Pemandangan Menarik Saat Amalia-Gus Wachid Daftar ke KPU Banjarnegara, Simak Beritanya

“Tujuan karnaval horor kami adakan yaitu agar masyarakat bisa mengeluarkan sisi setan yg di dalam diri mereka, dan otomatis rasa dengki watak jelek dikeluarkan dengan bahagia pada malam ini,” ungkapnya, Sabtu (24/8/2024).

Tidak hanya sekedar acara, meskipun hanya sebagai gerak jalan horor yang bahagia, dirinya mengaku tetap mengadakan sebuah ritual.

“Tetep saya mengadakan ritual sebelum pelaksanaan, apalagi ini menyangkut dengan bentuk-bentuk setan yang selama ini ada di sekitar kita, makanya dari kemarin saya tidak tidur agar acara ini bisa berjalan dengan baik dan lancar, dan hubungan dengan Kemerdekaan Indonesia ini agar menjadi sisi baru merdeka lahir dan batin,” tambah Rendra.

BACA JUGA :
Nahas..!! Diduga Hendak Bolos, Siswa SMK HKTI 2 Banjarnegara Kesetrum Listrik Tegangan Tinggi

Meskipun berjalan hingga sekitar 6 kilometer, namun antusias peserta yang ikut dalam gerak jalan horor tersebut, seolah tidak mempunyai capek dan tetap menikmati.

BACA JUGA :
Pilkada Banjarnegara 2024, Ketua FWB : Antisipasi Berita Hoaks dan Buzzer Bayaran

“Capeknya sih capek, tapi namanya kita bahagia bersama, ya harus semangat, apalagi ini desa kita sendiri, kalah menang tidak kita pikirkan, yang penting kita ikut memeriahkan dan partisipasi,” ungkap Karman yang ikut menjadi seorang dukun.

Perasaan sama juga dirasakan oleh Veni, dengan penampilan seorang Kuntilanak, dirinya rela wajahnya di makeup rusak.

“Seneng aja ikut, bisa meluapkan kreasi seram, yang penting happy,” pungkas Veni. (Gunawan).