Berita

Perjuangan Hidup Seorang Ibu Mengurus 6 dari 7 Anak yang Ditinggal Meninggal Suaminya

×

Perjuangan Hidup Seorang Ibu Mengurus 6 dari 7 Anak yang Ditinggal Meninggal Suaminya

Sebarkan artikel ini
Tujuh Anak
Tampak depan rumah Rastini yang ditinggali bersama 6 anaknya. (Foto N. Nurhadi/Lensa Nusantara)

Pangandaran, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dalam kondisi perekekonomian yang begitu sulit seorang ibu untuk mempertahankan hidup nya, harus mengurus enam anak dari tujuh bersaudara tanpa didampingi seorang Suami.

Example 300x600

Ini dialamai oleh ibu yang berumur (48) tahun, yang beralamat di dusun Sukamaju Rt/Rw 008/011 Ds. Tunggilis Kec. Kalipucang Kab. Pangandaran, suaminya sudah meninggal 3 tahun yang lalu, sehingga ibu dari tujuh orang anak tersebut harus menafkahi dan membiayai semua bersama anak-anknya untuk bertahan hidup, sedangkan dia tidak bekerja. (Selasa Sore, 27/08/2024)

Kadang dalam hidup ini penuh dengan derita, ini berlaku bagi orang seperti keluarga ibu yang berinisial (RST) ,mengatakan ketika di wawancara dirumahnya selasa sore, mau bagaimana lagi kebutuhan hidup harus terpenuhi, terutama untuk anak – anaknya, semenjak ditinggalkan suami saya, anak yang pertama menikah, anak yang kedua mencari pekerjaan ke Jakarta. Anak ke tiga ada dirumah, dan anak yang ke empat putus sekolah, “ ungkapnya”.

Sedangkan anak yang ke tiga dan ke dua masih sekolah di tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) / Sekolah Dasar, dan anak yang ke tujuh masih berumur 6 tahun belum sekolah. “ Ungkapnya ”.

Ketika ditanya, apakah mendapatkan bantuan dari pemerintah? Ibu tersebut menjawab, “ ya …dapat dari PKH, tapi sudah beberapa bulan kebelakang, kalau tidak salah lima bulan kebelakang yang cair cuma satu dari tiga anak, yang satu yaitu sebesar 150 ribu, biasanya yang cair tiga komponen atas nama anak saya, yaitu berinisial (TT) , (WH) dan (AE) , untuk alasannya ngga cair yang dua komponen saya ngga tau belum cair – cair, tapi kata ketua kelompoknya sedang diajukan kembali. “ Tutupnya ”.

Tanggapan Kepala Desa Tunggilis Ilan Gumilar mengenai warganya yang PKH nya cair satu komponen, sedangkan yang dua kompnen lagi belum cair cair, melalui Pesan Singkat WhatsApp voice note pada tanggal 28 Agustus 2024 siang, Ilan mengatakan, sebaik nya ke desa aja, temui operator desa (ikin) dan mencari solusi, itu yang diharapkan bisa menjembatani, itu bagian nya ikin di desa. Kenapa dan ada apa tidak cair serta musyawarah dengan pendamping PKH desa maupun pendamping PKH kecamatan, nanti hasil nya disampaikan ke masyarakatb supaya faham, intinya ke desa saja tanyakan ke ikin bagian operator desa yang lebih faham. “Tutur nya”.

Sampai berita ini ditayangkan , kami belum berhasil meminta tanggapan kepada pendamping PKH diwilyahnya mengenai PKH keluarga tersebut yang dalam videonya bahwa PKH nya cair Cuma satu komponen, sedangkan bulan bulan yang lalu ke tiga komponen cair. (N.Nurhadi)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.