Sosial

Krisis Air Bersih Melanda Blitar Selatan, Pjs Bupati Jumadi Turun Langsung Salurkan Air Bersih ke Warga

×

Krisis Air Bersih Melanda Blitar Selatan, Pjs Bupati Jumadi Turun Langsung Salurkan Air Bersih ke Warga

Sebarkan artikel ini
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Blitar, Jumadi turun langsung ke Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan untuk menyalurkan 16 ribu liter air bersih lantaran wilayah setempat tengah mengalami krisis air bersih, Rabu (2/10/24). Foto( arif/ lensanusantara)

Blitar, LENSANUSANTARA.CO.ID – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Blitar, Jumadi segera mengambil langkah cepat membantu warga Desa Dawuhan, Kecamatan Kademangan yang mengalami krisis air bersih.

Example 300x600

Bantuan itu diwujudkan dalam bentuk pendistribusian bantuan air bersih ke masyarakat setempat. Jumadi turun langsung menyalurkan 16 ribu liter air bersih itu kepada warga.

Jumadi mengatakan krisis air bersih di wilayah blitar selatan bukan disebabkan oleh fenomena El Nino, melainkan dari La Nina yang mengakibatkan defisit air.

“Berdasarkan penilaian geografis, kami menyadari bahwa Blitar Selatan mengalami kekurangan sumber air. Ini adalah langkah awal untuk menangani masalah yang berkelanjutan,” ungkap Jumadi Rabu, (02/10/24).

Dikatakannya sebagai upaya jangka panjang, pihaknya menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur jaringan pipa air bersih. Rencana ini akan dibawa untuk dibahas dan diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar dapat segera direalisasikan.

Menurutnya, penanganan yang lebih holistik diperlukan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada bantuan air bersih di masa depan.

“Kami berharap penyaluran air bersih dapat berkurang secara bertahap. Kami akan berdiskusi dengan pihak terkait untuk memastikan rencana ini dapat terlaksana. Kekeringan adalah masalah yang berulang, dan kami harus mencari solusi yang berkelanjutan,” tambahnya.

Salah satu warga, Heni, sangat bersyukur atas bantuan ini. Ia berharap agar pemerintah menaruh perhatian lebih atas peristiwa yang terjadi.

“Kami sangat berharap agar bencana seperti ini cepat mendapatkan perhatian dan solusi yang tepat. Karena kekeringan tidak hanya berdampak pada pertanian, tetapi juga pada kehidupan sehari-hari,” ungkap Heni.

Menanggapi hal demikian, Jumadi mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi agar masalah ini tidak berulang.

“Kami akan segera berkomunikasi dengan pihak terkait untuk merumuskan langkah-langkah yang perlu diambil dalam menghadapi situasi ini,” pungkas Jumadi.

Sebagai informasi, krisis air bersih di Kabupaten Blitar terjadi di enam Kecamatan, meliputi Wates, Binangun, Sutojayan, Kademangan, Panggungrejo, dan Wonotirto. ( arif/ ADV/ Kominfo).

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.