Kesehatan

Ditemukan 395 Kasus DBD di Padang, Warga Diimbau Rutin Lakukan PSN dan 3M Plus

×

Ditemukan 395 Kasus DBD di Padang, Warga Diimbau Rutin Lakukan PSN dan 3M Plus

Sebarkan artikel ini
Sub Koordinator Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular (P2PM)
Kantor Dinas Kesehatan Kota Padang. (Foto : Nofri/Lensa Nusantara)

Padang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Kesehatan mengimbau warga untuk rutin melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M plus.

Bedasarkan data, hingga September 2024 tercatat 395 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan rincian Januari 48 kasus, Februari 40 kasus, Maret 34 kasus, April 36 kasus, Mei 47 kasus, Juni 50 kasus, Juli 49 kasus, Agustus 47 kasus dan 44 kasus selama September.

Example 300x600

“Menjaga lingkungan harus menjadi prioritas bersama dan memerlukan dukungan dari semua sektor, termasuk kelurahan dan kecamatan,” kata Sub Koordinator Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Evawestari saat diwawancara, Senin (14/10/2024).

Selain itu, ia juga mengatakan untuk pencegahan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), pihaknya telah melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan gotong-royong di lokasi-lokasi yang perlu dibersihkan, dan setelah itu akan dilakukan fogging.

“Jika terdapat lebih dari satu rumah yang memiliki jentik, dan tingkatnya melebihi 5 persen, maka perlu dilakukan fogging. Namun, jika hanya satu rumah yang memiliki jentik dan masih dalam batas 5 persen, berarti rumah lainnya bersih, sehingga perhatian harus lebih difokuskan pada pemilik rumah yang terjangkit,” ungkap Evawestari.

Ia mengungkapkan hal yang tidak kalah penting adalah melaksanan 3 M Plus, yaitu menguras bak mandi, menutup tempat-tempat penampungan air, dan yang ketiga mendaur ulang barang-barang bekas.

“Untuk plusnya menggunakan kawat kasa di ventilasi rumah, menggunakan baju lengan panjang, kemudian menggunakan lotion dan obat anti nyamuk,” tambahnya.

Dinkes Kota Padang juga mengimbau kepada masyarakat untuk memaksimalkan program satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik) yang bertanggung jawab terhadap kebersihan rumah tersebut.

“Penyuluhan dan sosialisasi di puskesmas serta posyandu juga terus digencarkan, kita mengajak masyarakat peduli terhadap kebersihan lingkungan serta berprilaku hidup sehat,” tutupnya.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.