Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pagi yang cerah di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Rabu (23/10), menjadi saksi komitmen pemerintah daerah untuk terus memperkuat ketahanan pangan melalui kegiatan Gerakan Tanam Padi. Acara yang berlangsung di Lahan Sawah Poktan Margo Rukun III, Desa Karangduren, ini dihadiri langsung oleh Plt. Bupati Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH., MH. Ia hadir bersama Dandim 0818 Malang-Batu, para Anggota DPRD Kabupaten Malang, jajaran Kepala Perangkat Daerah, serta Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Jeruk dan Buah sub-Tropika.
Hadir pula Camat dan Muspika Pakisaji, Kepala Desa Karangduren, dan tentu saja, para Petani Tangguh yang menjadi tulang punggung gerakan ini.
Gerakan Tanam Padi, yang rutin digelar di Kecamatan Pakisaji, menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga ketahanan pangan. Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, terutama perubahan iklim yang dapat mengancam stabilitas produksi pangan, Kabupaten Malang berkomitmen untuk terus bergerak maju dengan mengoptimalkan sumber daya lokal.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, menyampaikan pesan penting mengenai pentingnya modernisasi dalam sektor pertanian. Menurutnya, Gerakan Tanam Padi bukan sekadar seremoni, tetapi harus menjadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, khususnya petani dan pemerintah daerah.
“Dengan adanya gerakan ini, saya mengajak seluruh petani, Perangkat Daerah terkait, serta seluruh kalangan masyarakat untuk bekerja bersama-sama. Bukan hanya sekadar menanam, tetapi juga memastikan bahwa kita menerapkan teknologi pertanian yang modern, pupuk yang tepat, serta menjaga kualitas benih yang kita tanam,” ujar Didik.
Ia menekankan pentingnya penggunaan teknologi modern sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini mencakup penerapan teknik pertanian presisi, penggunaan pupuk yang ramah lingkungan, serta optimalisasi penggunaan air dan pengelolaan lahan.
“Dengan pendekatan yang lebih modern dan efisien, hasil panen kita akan terus meningkat, dan kesejahteraan para petani pun akan ikut terangkat,” tambahnya.
Gerakan Tanam Padi di Kecamatan Pakisaji ini juga selaras dengan program pemerintah pusat dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Menghadapi tantangan perubahan iklim, fluktuasi harga pangan global, dan ancaman krisis pangan, Indonesia dituntut untuk memperkuat swasembada pangan.
Kabupaten Malang, sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Timur, diharapkan dapat menjadi teladan dalam implementasi kebijakan pertanian yang berkelanjutan.
“Dalam Gerakan Tanam Padi ini, kita tunjukkan komitmen bersama bahwa Kabupaten Malang siap untuk berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ungkap Didik.
Ia berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada aksi simbolis, tetapi menjadi semangat yang menyala di seluruh penjuru Kabupaten Malang.
Setelah seremoni penanaman padi, acara dilanjutkan dengan bimbingan teknis kepada para petani tangguh. Mereka menerima pelatihan tentang metode penanaman yang lebih efektif, serta penjelasan singkat mengenai kondisi tanah di Desa Karangduren. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petani tentang cara-cara modern dalam mengelola lahan mereka, sehingga produktivitas dapat terus meningkat.
Plt Bupati Malang juga menegaskan bahwa dukungan pemerintah tidak akan berhenti pada kegiatan seremonial semata, tetapi juga dalam bentuk pelatihan berkelanjutan, penyediaan alat dan teknologi pertanian, serta akses terhadap sumber daya yang diperlukan.
“Harapan saya, Gerakan Tanam hari ini tidak hanya berhenti pada simbolis penanaman hari ini saja, namun juga harus menjadi semangat yang terus berlanjut,” harapnya.
Lebih lanjut, Kabupaten Malang, dengan potensi agrarisnya yang besar, berambisi menjadi salah satu kabupaten penghasil pangan utama di Indonesia. Langkah ini tidak hanya penting bagi kesejahteraan masyarakat setempat, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas pangan nasional. Gerakan Tanam Padi di Kecamatan Pakisaji adalah wujud nyata dari komitmen ini.
Kegiatan yang berlangsung di tengah sawah ini diharapkan mampu menginspirasi petani di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Kabupaten Malang menunjukkan bahwa sektor pertanian tidak hanya tentang tradisi, tetapi juga tentang masa depan—masa depan yang lebih hijau, produktif, dan sejahtera.
Meski Kabupaten Malang telah menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga ketahanan pangan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi ke depan. Perubahan iklim yang semakin tidak menentu, keterbatasan lahan, serta tantangan dalam akses terhadap teknologi dan sumber daya menjadi beberapa hambatan yang perlu diatasi.
Namun, melalui kolaborasi antara pemerintah, petani, dan masyarakat luas, Kabupaten Malang optimistis dapat menjawab tantangan ini. Dengan memperkuat sektor pertanian, tidak hanya produktivitas yang akan meningkat, tetapi juga kesejahteraan petani. Ini adalah langkah penting dalam mewujudkan visi Kabupaten Malang sebagai lumbung pangan nasional yang modern dan berkelanjutan.
Gerakan Tanam Padi di Pakisaji bukan hanya kegiatan rutin yang diadakan setiap tahun. Ini adalah simbol dari sebuah transformasi besar di sektor pertanian, yang tidak hanya berfokus pada hasil panen, tetapi juga pada keberlanjutan, inovasi, dan peningkatan kesejahteraan petani. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan penuh dari masyarakat, Kabupaten Malang siap menghadapi tantangan masa depan dan terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Mari kita jadikan Gerakan Tanam Padi ini sebagai inspirasi untuk terus melangkah maju dan menciptakan masa depan yang lebih baik untuk seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.