Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Di Indonesia terdapat sejumlah kaldera hasil proses geologi atau letusan dahsyat. Salah satunya adalah Ijen Kaldera Bondowoso, Jawa Timur.
Ijen Kaldera Bondowoso menjadi kaldera terbesar ketiga di Indonesia setelah Kaldera Toba yang berlokasi di Sumatera Utara dan Kaldera Tondano di Sulawesi Utara.
Berdasarkan hasil kajian geologi, kawasan Kaldera Ijen dan sekitarnya dahulu adalah rumah bagi Gunung Ijen Purba, bukanlah seperti yang kita lihat saat ini.
Gunung Ijen Purba kemudian mengalami ledakan luar biasa yang membentuk lanskap kawasan Ijen seperti yang ada saat ini.
Proses ini terjadi dalam beberapa tahap, seperti yang ditemukan melalui kajian dari Pusat Survei Geologi di Badan Geologi.
Di dalam Gunung Ijen Purba terdapat dapur magma yang sangat besar dengan magma yang bersifat asam. Proses vulkanologi di dalam magma menghasilkan banyak gas yang terkumpul di bagian atas dapur magma. Jumlah gas ini sangat besar, menciptakan tekanan yang kuat, dan akhirnya menghasilkan letusan besar.
Fase pertama melibatkan letusan super dahsyat dengan kekuatan yang sangat besar. Gelembung gas di bagian atas dapur magma dilepaskan, dan ketika gelembung gas ini mengendap, mereka dikenal sebagai ‘batu apung’. Letusan ini yang akhirnya menyebabkan dapur magma kosong.
Selama letusan super dahsyat itu, aliran piroklastik terbentuk, sebagian besar mengalir ke lereng utara dan disebut ‘Ignimbrite’.
Setelah letusan super dahsyat, fase jeda terjadi. Pada tahap ini, letusan yang lebih kecil terjadi, dan retakan mulai muncul di atas dapur magma yang kosong.
Fase kedua melibatkan keruntuhan atap dapur magma karena retakan-retakan yang semakin rapuh. Tubuh gunung ambles dan membentuk kaldera. Fase kedua ini juga menyebabkan letusan besar yang menghancurkan sebagian tubuh gunung.
Setelah Gunung Ijen Purba amblas, kaldera atau cerukan terbentuk kemudian dikenal dengan Kaldera Ijen. Sekarang kaldera tersebut menjadi tempat pemukiman warga di Kecamatan Ijen.
Tepian kaldera, yang juga merupakan batas amblasan, menjadi tempat sisa magma keluar dan membentuk kerucut baru.
Magma yang keluar ini membentuk anak gunung seperti Jampit, Ringgih, Rante, Merapi, Suket. Sejumlah gunung api ini dikenal sebagai “ring cone,” yaitu kerucut vulkanik yang muncul di pinggir kaldera.
Kisah geologi yang menarik ini memberikan wawasan tentang bagaimana lanskap alam kita terbentuk melalui proses alam yang sangat kuat dan dramatis. Kawasan Ijen Bondowoso adalah bukti sejarah panjang dan megah dari geologi bumi yang mengagumkan.