Pekanbaru, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-96, ratusan murid sekolah dasar dan guru mengenakan pakaian adat di Pekanbaru, Riau, Senin (28/10). Berbagai penampilan seni ditampilkan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan semangat persatuan.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda dilaksanakan di sejumlah sekolah dasar di Pekanbaru. Antara lain di SD Negeri 29, 66 dan 67, Jl Imam Munandar, Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya. Sekitar 300 murid dan guru mengikuti upacara dengan memakai baju tradisional.
Pakaian adat Nusantara yang dikenakan di antaranya berasal dari Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara, Aceh, Jawa Barat, Bali dan Papua. Murid SD terlihat bersemangat mengikuti upacara menaikkan bendera merah putih.
Menurut Kepala SDN 29 Pekanbaru Tengku Rafita Yenni, pihak sekolah mengimbau anak didik memakai pakaian tradisional di Hari Sumpah Pemuda untuk menumbuhkan semangat persatuan di tengah keberagaman budaya, bahasa dan agama.
“Sesuai yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga di tahun 2045, anak-anak kita inilah generasi emas nanti. Untuk itu harus semangat dalam satu kesatuan Republik Indonesia,” kata Tengku.
Ia menambahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda bertema Sehat Ragaku, Tumbuh Jiwaku, Maju Bersama Indonesia Raya. Hari nasional ini disemarakkan dengan berbagai kegiatan, seperti berbalas pantun, senam sehat, senam anti perundungan, bazar, tari Melayu dan peragaan busana.
“Penampilan bakat ini diikuti siswa kelas 1 sampai 6. Ini bersempena juga dengan Panen Karya sebagai projek penguatan profil pelajar Pancasila,” ucap Tengku.
Pembina upacara Siti Nurhayati membacakan teks pidato Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo. Kegiatan Sumpah Pemuda ini juga disambut antusias orang tua yang menggelar bazar makanan dan minuman tradisional, seperti tempe, nasi goreng, sushi, agar-agar dan cendol.
Wali Kelas 6 A SDN 29 Pekanbaru Indah Tri Handayani mengatakan pemakaian pakaian adat bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme dan menghargai perjuangan para pemuda di tahun 1928. Indah mengharapkan Indonesia lebih maju dengan semangat generasi muda dalam mengisi kemerdekaan.
“Imbauan kepada anak-anak, tetaplah jadi generasi yang kreatif, inovatif dan memberikan semangat kepada teman-temannya,” imbau Indah.**