Pamekasan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Komunitas Jurnalis Pamekasan (KJP) sukses menggelar diskusi interaktif dengan tema “Jurnalis Sebagai Episentrum Pembangunan Daerah” di Ruang Wahana Bina Praja Setdakab Pamekasan dari jam 09:00 WIB sampai 12:00 WIB, Rabu (30/10/2024).
Acara berlangsung dinamis dengan menghadirkan tiga pembicara. Diantaranya, dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pamekasan, Imam Wahyudi, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Hairul Anam dan perwakilan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Wilayah Madura, Taufiqur Rahman Khafi.
Pada acara itu dimoderatori Slamet Ready Pimpinan Redaksi detektifjatim.com juga turut mengundang seluruh ketua organisasi kewartawanan se-Pamekasan. Diskusi berjalan dinamis dipandu moderator, .
Pemateri pertama Imam Wahyudi menyampaikan, apresiasi besar terhadap kegiatan KJP yang melibatkan Diskominfo sebagai pemateri.
“Saya sangat senang hadir di sini. Karena setelah berapa lama tidak kumpul dengan media, akhirnya bisa bertemu pada acara ini,” kata pria yang akrab dipanggil Yudis tersebut.
Sementara pemateri ke dua, Taufiqur Rahman Khafi mengibaratkan jurnalis seperti keris. Wartawan yang mempunyai kewibawaan yang tinggi dan profesional kata dia tidak terlalu banyak berbicara. Namun hasil karyanya mampu menghebohkan seluruh lapisan.
“Seperti contoh kemarin dari wartawan Kompas yang turun langsung dari Jakarta. Mereka itu penampilannya biasa-biasa saja, dan mereka melakukan investigasi di Pamekasan kurang lebih selama 7 hari, dan hasilnya mampu membuat Polda Jawa Timur kocar kacir dengan adanya berita tentang rokok bodong,” jelasnya.
Senada juga disampaikan Ketua PWI Pamekasan, Hairul Anam. Ia menyinggung posisi perusahaan pers yang condong terhadap salah satu paslon itu diperbolehkan. Kendati begitu, menurutnya perusahaan pers harus memberitahu kepada publik terhadap posisi yang diambilnya.
“Jadi kalau wartawan yang menjadi bagian dari timses paslon atau tim kampanye maka harus mengajukan cuti. Serta kalau perusahaan media condong terhadap salah satu paslon itu diperbolehkan asalkan dengan syarat disiarkan kepada khalayak umum bahwa akan mendukung salah satu paslon,” terang Anam.
Anam mencontohkan pada salah satu media di Jakarta yang memiliki keberpihakan kepada salah satu paslon pada Pilpres 2019 lalu. Hal tersebut kata dia harusnya menjadi contoh untuk perusahaan pers yang hendak menjadi bagian dari tim paslon.
“Saat ini di Pamekasan ada media yang condong terhadap satu paslon namun saling menyerang dengan kejelekan paslon lain. Dan itu tidak diumumkan sebelumnya bahwa akan condong terhadap salah satu paslon. Itu ada di Pamekasan,” ungkapnya.
Diskusi ini kata Ketua KJP Zaini Dahlan melatarbelakangi untuk meningkatkan literasi jurnalistik di Kabupaten Pamekasan. Pengetahuan tentang profesi akan menjadi bekal utama dalam melaksanakan kerja jurnalistik.
“Semoga dengan terlaksananya diskusi ini kami harapkan dapat menambah wawasan jurnalis di Pamekasan,” tegasnya.
Menurutnya, sejatinya wartawan memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan daerah. Agenda ini juga ditujukan untuk membuat mindset pejabat yang tidak baik terhadap wartawan.
“Jangan menganggap wartawan sebagai penghambat pembangunan. Sebab, selain fungsi menyampaikan informasi, wartawan juga memiliki fungsi kontrol terhadap sosial. Jadi jangan di justifikasi bahwa wartawan itu buruk,” pungkasnya.