Madiun, LENSANUSANTARA.CO.ID – Suasana di Gedung PGRI Caruban, Mejayan, Kabupaten Madiun, memanas pada Rabu (20/11). Saat dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Madiun tampil dalam debat publik ketiga dengan tema pelayanan dasar, tata ruang, dan pembangunan, kedua pasangan calon beradu visi dan gagasan demi menarik hati masyarakat jelang pilkada pada 27 November 2024.
Pasangan nomor urut 1, (Ahmad Dawami Ragil Saputro – Sandhika Feryantiko) “Madiun Menyala” fokus pada Infrastruktur Modern dan Generasi Berakhlak Mulia. Pasangan ini tampil dengan semangat membangun Madiun yang tangguh secara fisik dan moral. Dalam pernyataan pamungkasnya, Ahmad Dawami menekankan pentingnya perencanaan matang untuk menciptakan Madiun yang lebih maju.
“Membangun Madiun bukan soal keberuntungan, tapi soal komitmen dan strategi. Kami membawa visi besar untuk memastikan setiap program menyentuh semua lapisan masyarakat,” kata Ahmad Dawami
Pasangan ini juga menekankan pentingnya membentuk generasi muda berkarakter. “Madiun bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga soal manusianya. Kami ingin membangun masyarakat yang berakhlak mulia, bekerja bersama untuk kemajuan,” tambahnya.
Menutup penampilannya, Ahmad Dawami mengajak warga mencoblos nomor 1 untuk mewujudkan Madiun yang lebih baik. “Kami percaya, bersama masyarakat, Madiun bisa berakhlak mulia,” serunya.
Selanjutnya, pasangan calon nomor urut 2, “Harmonis” (Hari Wuryanto – Purnomo Hadi) fokus pada Bangun Infrastruktur, Bangkitkan Ekonomi Rakyat. Di sisi lain, pasangan ini juga tampil memukau dengan visi membangun Madiun dari potensi lokalnya. Pasangan ini menyoroti kebutuhan infrastruktur yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kami ingin membangun Madiun yang bersih, sehat, dan sejahtera. Jalan-jalan desa akan kami perbaiki, jembatan diperkuat, dan pasar tradisional direvitalisasi. Infrastruktur yang baik adalah pondasi ekonomi yang kuat,” tegas Hari Wuryanto.
Tak hanya itu, pasangan ini juga mengusung semangat kebersamaan. “Kami percaya, Madiun harus dibangun oleh masyarakatnya sendiri. Dengan hati yang tulus dan kerja sama, kita bisa mewujudkan kesejahteraan bersama,” tambah Hari.
Dalam gaya santainya, Hari menutup dengan pantun yang mengundang sorak dari pendukungnya. “Ke Madiun naik kereta, mampir ke kota tua. Kalau Madiun ingin sejahtera, coblos nomor dua!”
Debat ini menghidupkan harapan baru yaitu menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk melihat arah dan janji dari kedua pasangan calon. Dengan berbagai visi dan strategi yang ditawarkan, kini masyarakat Kabupaten Madiun tinggal menentukan pilihan pada 27 November 2024, suara mereka akan menjadi penentu siapa yang akan membawa Madiun menuju masa depan yang lebih cerah.