Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember bersama Dinas Pendidikan menggelar Focus Group Discussion (FDG) penguatan satuan pendidikan aman bencana (SPAB) di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Kamis (21/11/2024).
Kepala BPBD Kabupaten Jember Widodo Julianto menyatakan, bahwa SPAB terdapat tiga pilar, diantaranya kondisi sekolah, anak didik dan wali murid. Jadi bukan hanya gedungnya saja, akan tetapi efek setelah terjadi.
“Bertujuan untuk mengedukasi siswa agar mengenal tentang kebencanaan sejak dini. Ini yang kita harapkan kedepan agar lebih preventif, tanpa harus menunggu terjadinya bencana,” jelasnya.
Bahkan kata dia, ada kejadian anak kecil yang justru lebih tahu terjadinya bencana, karena sudah pernah mendapatkan bekal pengetahuan tentang bencana. Hal ini bisa dilakukan dari kluster pendidikan
“Terdapat beberapa pengampu, baik dibahas Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur dan Kemenag. Yang secara keseluruhan akan kita himbau untuk turut terlibat aktif,” terangnya.
Menurut Widodo, pihaknya sudah melakukan simulasi terhadap anak didik, nantinya jika terjadi gempa mereka harus bagaimana untuk mengevakuasi.
“Diantaranya dengan memberikan materi simulasi, seperti yang dilakukan di SMK wilayah pesisir Jember, yang bekerja sama dengan dinas kesehatan dan tiga pilar,” ujar Kepala BPBD Jember.
Menurutnya ada dua hal, sasarannya adalah guru sebelumnya dilakukan ToT, dan juga lembaganya harus paham.
“Sekber SPAB, merupakan sekretariat bersama bisa menyatukan segenap unsur dalam menangani kebencanaan. Jadi gak berjalan sendiri-sendiri, semua bergerak,” pungkasnya.(ADV)