Pendidikan

Mengubah Keterbatasan Jadi Kesempatan, SLB Sa Thi Then dan Universitas Negeri Malang Ciptakan Peluang Baru

×

Mengubah Keterbatasan Jadi Kesempatan, SLB Sa Thi Then dan Universitas Negeri Malang Ciptakan Peluang Baru

Sebarkan artikel ini
Kepala SLB Sa Thi Then
Foto bersama para siswa SLB Sa Thi Then dan mahasiswa Universitas Negeri Malang setelah berhasil menyelesaikan pelatihan pembuatan kerajinan tangan. Kerjasama ini menghasilkan berbagai produk kreatif seperti gelang, cincin, dan gantungan kunci, (26/11).

Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional 2024, Sekolah Luar Biasa (SLB) Sa Thi Then berkolaborasi dengan mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) untuk meluncurkan produk-produk hasil karya kreatif siswa-siswi SLB Sa Thi Then.

Produk-produk tersebut kini dipasarkan secara online melalui platform Instagram dengan akun @karsathiten. Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan siswa penyandang disabilitas, tetapi juga untuk memberikan mereka kesempatan untuk menunjukkan bakat dan karya mereka ke dunia luar.

Example 300x600

KARSATHITEN – Singkatan dari Karya Aksara – menjadi simbol dari hasil karya yang lebih dari sekadar visual. Setiap produk yang dihasilkan membawa pesan khusus dari para siswa yang terlibat, menggambarkan bahwa setiap karya memiliki cerita dan nilai yang lebih mendalam. Nama ini dipilih oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang sebagai bentuk penghargaan terhadap kreativitas dan ketekunan siswa SLB Sa Thi Then.

Produk yang dihasilkan dalam proyek ini sangat beragam, mulai dari gelang, cincin, gantungan kunci, hingga gantungan ponsel, yang semuanya terbuat dari manik-manik yang dironce dengan tangan.

Kepala SLB Sa Thi Then, Sundari S.Psi, S.Pd., menjelaskan bahwa KARSATHITEN bukan hanya sekadar akun Instagram untuk memasarkan produk, tetapi juga sebagai wadah untuk menumbuhkan semangat kreativitas dan kemandirian bagi siswa-siswi mereka.

“Produk yang kami tawarkan di Instagram ini adalah hasil karya siswa SLB Sa Thi Then yang tentunya tidak hanya indah, tetapi juga mencerminkan semangat dan keterampilan mereka. Melalui pemasaran online ini, kami berharap dapat memberi kesempatan kepada para siswa untuk lebih dikenal dan dihargai hasil karyanya,” ujar Sundari pada Selasa, (26/11).

Selain pemasaran secara online, Sundari juga menambahkan bahwa produk-produk ini akan dipasarkan secara offline. Kegiatan ini akan melibatkan berbagai acara seperti Car Free Day Kota Malang, bazar-bazar lokal, dan berbagai kegiatan yang diadakan di sekolah. Ini diharapkan dapat memperkenalkan karya-karya mereka ke khalayak lebih luas dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat.

Kolaborasi antara SLB Sa Thi Then dan mahasiswa Universitas Negeri Malang merupakan langkah penting dalam memberdayakan siswa penyandang disabilitas. Ndari, sapaan akrab Kepala SLB Sa Thi Then, menjelaskan bahwa pelatihan ini melibatkan siswa dari berbagai latar belakang, termasuk anak-anak dengan hambatan pendengaran, autisme, dan tunagrahita ringan.

Mereka diajarkan keterampilan kerajinan tangan, seperti meronce manik-manik, yang tidak hanya mengembangkan keterampilan motorik halus tetapi juga memperkenalkan mereka pada dunia kreativitas dan kewirausahaan.

“Pelatihan ini melibatkan anak-anak dari kelas 7 hingga 12. Mereka diberi kesempatan untuk belajar keterampilan yang tidak hanya berguna untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan mereka. Saya sangat menghargai kontribusi mahasiswa UM yang telah dengan sabar membimbing mereka,” kata Ndari.

Salwa, salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang yang menjadi pencetus proyek ini, menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus yang sering kali kurang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka.

“Kami ingin memberikan mereka bekal keterampilan yang bisa membantu mereka mandiri setelah lulus dari SLB. Selain itu, kami juga berharap agar produk-produk yang dihasilkan ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi mereka dan membangun rasa percaya diri,” ujar Salwa.

Harapan terbesar dari inisiatif ini adalah untuk menanamkan semangat kewirausahaan di kalangan siswa SLB Sa Thi Then. “Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kami untuk memberikan keterampilan praktis yang bisa diterapkan di dunia nyata. Sebagai bagian dari masyarakat, mereka berhak memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja dan berwirausaha,” kata Sundari.

Sundari juga mengingatkan bahwa undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas memberikan perlindungan hukum bagi mereka untuk memperoleh hak kerja. Namun, kenyataannya masih banyak penyandang disabilitas yang belum memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Inisiatif ini bertujuan untuk mengisi kekosongan tersebut dengan menyediakan keterampilan yang bisa membantu mereka untuk bekerja secara mandiri.

Produk-produk yang dihasilkan oleh siswa SLB Sa Thi Then tidak hanya menawarkan kualitas yang tinggi, tetapi juga mendukung impian dan harapan mereka untuk terus berkarya. Sundari berharap bahwa inisiatif ini dapat membuka peluang lebih luas bagi siswa untuk mengekspresikan diri mereka dan memperoleh kemandirian finansial.

“Kami ingin setiap pembelian produk ini menjadi sebuah dukungan nyata bagi mereka untuk terus berkembang. Setiap pembelian adalah investasi pada masa depan mereka,” tambah Sundari.

Ke depan, pihak SLB Sa Thi Then bersama dengan mahasiswa Universitas Negeri Malang berencana untuk terus mengembangkan keterampilan siswa melalui berbagai pelatihan lain dan memperluas jaringan pemasaran produk mereka. Dengan semangat untuk terus berkarya dan belajar, diharapkan para siswa penyandang disabilitas dapat menghadapi dunia luar dengan percaya diri, mandiri, dan penuh harapan.

Peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November 2024 menjadi momentum yang tepat untuk memperkenalkan kreativitas luar biasa para siswa SLB Sa Thi Then. “Hari Guru adalah hari untuk merayakan semua guru yang telah memberikan ilmu dan membimbing siswa mereka. Kami ingin agar momen ini juga menjadi titik awal bagi para siswa kami untuk lebih dikenal melalui karya-karya mereka,” ujar Sundari, mengakhiri wawancaranya.

Dengan kolaborasi yang berkelanjutan ini, semoga lebih banyak peluang dan keterampilan baru yang dapat membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus untuk meraih kemandirian dan kesuksesan di masa depan.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.