Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Partisipasi pemilih dalam Pilkada Bondowoso tahun 2024 menunjukkan tren penurunan. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bondowoso tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada kali ini berada di angka 74,7 persen.
Presidium Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Bondowoso, Hairul Anam, mengatakan ada tren penurunan tingkat partisipasi pemilih jika dibanding Pilkada 2018 lalu, di mana tingkat persentase pemilih di Pilkada 2018 mencapai 78 persen.
“Penurunan partisipasi pemilih ini harus menjadi perhatian serius semua pihak, termasuk pemerintah, KPU, dan partai politik,” ucapnya, kepada lensanusantara.co.id, Minggu (8/12/2024).
Pria yang akrab disapa Anam yang pernah menjabat ketua KPU Bondowoso ini menyebut 25,3 persen masyarakat Bondowoso tidak menyalurkan hak politiknya alias golput di Pilkada 2024.
Menurutnya, masyarakat yang memilih golput diantaranya bisa diasumsikan dari kelompok masyarakat yang memiliki pemikiran ideologis politik. Golput ideologis ini muncul karena pemilih secara sadar memilih untuk tidak mendukung kandidat mana pun sebagai bentuk protes terhadap sistem atau kandidat yang tersedia.
“Sehingga masyarakat apatis (acuh.red) kemudian memilih abstain, hal itu bisa dilihat dari hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilkada angka golputnya 25,3 persen,” ujar Anam.
Dia menilai, kendati salah satu paslon unggul 51 persen lebih, namun jumlah 25,3 persen pemilih yang golput menandakan masyarakat tidak totalitas memberikan dukungan kepada para kandidat, dan perlu dijadikan evaluasi penyelenggaraan pemilihan agar Pilkada selanjutnya tidak lagi ada penurunan angka golput.
“Menurut saya, semakin tinggi partisipasi masyarakat pada penyelenggaraan pilkada, maka akan semakin kuat dukungan masyarakat kepada para paslon, termasuk juga kepercayaan masyarakat terhadap pemilihan, jangan sampai pilkada ini hanya seremonial 5 tahunan” ungkapnya.
Ia berharap KPU melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan pilkada 2024 ini, terkhusus pada penurunan angka parmas.
“Penurunan partisipasi itu menjadi bahan evaluasi bersama pihak-pihak terkait, sehingga Pilkada yang akan datang masyarakat totalitas dan lebih antusias memberikan hak suaranya” pungkasnya.
Sebelumnya, KPU Bondowoso sudah maksimal mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada kepada masyarakat dengan berbagai metode, seperti di sosial media, tatap muka langsung. Sosialisasi dilakukan baik di tingkat Kabupaten sampai ketingkat paling bawah melalui PPK dan PPS, mengajak masyarakat agar tidak golput dan datang ke TPS pada 27 November 2024.