Jepara – LENSANUSANTARA.CO.ID – Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, bersama sejumlah pejabat terkait, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) untuk mengevaluasi sarana dan prasarana (sarpras) serta manajemen pengelolaan stadion, khususnya terkait pemeliharaan parkir dan sistem tiketing. Sidak ini dilakukan sebagai respons atas aduan masyarakat mengenai pelaksanaan pertandingan Persijap pada 5 Januari 2025 lalu, 23/01/2025.
Dalam sidak tersebut, Agus Sutisna didampingi oleh Kepala BPKAD Florentina, Kabid Cipta Karya PUPR Hanief Kurniawan, Manajer Persijap Jepara Egar, Panitia Pelaksana Pertandingan Revan, dan Sekretaris Manajemen Persijap Mas’ud. Mereka semua turut serta dalam diskusi untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada.
Agus Sutisna menyoroti beberapa kendala yang terjadi selama pertandingan, seperti ketidakmampuan sebagian supporter untuk mendapatkan kursi akibat sistem manajemen tiketing yang belum optimal. “Masalah ini harus segera dibenahi agar pengalaman menonton pertandingan menjadi lebih baik bagi supporter,” ungkapnya. Selain itu, masalah parkir yang kurang tertata juga menjadi perhatian, di mana banyak kendaraan bermotor yang menghalangi akses jalan menuju area stadion.
Dalam kesempatan tersebut, Agus juga mengingatkan pentingnya pemeliharaan stadion yang baru dibuka pada awal Januari lalu setelah dilakukan renovasi dengan anggaran mencapai Rp 70 miliar. “Pemeliharaan stadion harus terus dilakukan, mengingat besar biaya yang telah dikeluarkan dan untuk menjaga kondisi stadion tetap layak pakai,” tambah Agus.
Kebersihan stadion juga menjadi sorotan dalam sidak tersebut. Agus menegaskan, penting bagi pihak terkait untuk menjaga kebersihan SGBK, guna menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pengunjung. Untuk masalah parkir, Agus mengungkapkan bahwa Pemerintah Daerah sedang merencanakan pembangunan sarana parkir yang lebih baik dan akan diberlakukan sistem e-parkir untuk mempermudah proses pembayaran dan menghindari potensi penyalahgunaan.
“Rencana ke depan, untuk pertandingan pada 27 Januari 2025, tiket akan dijual dengan sistem 1 email 1 tiket atau 1 KTP 1 tiket, yang bertujuan untuk menghindari percaloan dan memastikan setiap supporter mendapatkan tiket yang sah,” jelas Agus. Selain itu, untuk mengatasi masalah keamanan, panitia pelaksana akan melakukan pemeriksaan ganda atau double checking untuk memastikan tidak ada potensi gangguan di area stadion.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) juga berencana untuk meningkatkan retribusi parkir serta merencanakan retribusi masuk stadion, yang nantinya akan digunakan untuk pemeliharaan SGBK. “Anggaran pemeliharaan stadion setiap tahun bisa mencapai Rp 800 juta, dan retribusi parkir serta tiket akan menjadi sumber pendanaan yang penting,” ungkap Agus.
BPKAD juga mengharapkan optimasi dalam penataan parkir dan pintu masuk stadion terkait dengan retribusi yang akan diberlakukan. “Harapannya, hasil dari retribusi tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan fasilitas dan pengelolaan stadion, serta mendukung pengembangan sepakbola di Jepara,” tambah Agus.
Agus Sutisna menegaskan bahwa hasil dari sidak ini memberikan informasi penting terkait tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan SDM dan biaya perawatan yang tinggi. Namun, ia berharap evaluasi ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan pengelolaan SGBK ke depannya. “Kita memiliki pekerjaan rumah besar untuk menjaga SGBK tetap bersih, tertata, dan layak pakai. Kebijakan yang baik dari panitia pelaksana dan instansi terkait harus terus dijalankan agar stadion ini dapat mendukung prestasi sepakbola Jepara,” ujarnya.
Agus juga mengajak masyarakat untuk mendukung Persijap dalam perjalanan mereka menuju Liga 1, dengan harapan tim dapat tampil solid dan meraih prestasi terbaik. “Dukungan dari masyarakat sangat penting untuk keberhasilan Persijap, dan bersama-sama kita bisa mewujudkan tujuan tersebut,” pungkasnya.
Yosef
