Madiun, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sekitar 120 dosen Politeknik Negeri Madiun (PNM) menggelar aksi damai yang mencuri perhatian di halaman Kampus 2 PNM, Jalan Ring Road Barat, Kota Madiun, pada Kamis (23/01/2025). Mereka menuntut pencairan tunjangan kinerja (TUKIN) yang belum diterima selama lima tahun terakhir.
Aksi ini menjadi simbol perjuangan para tenaga pendidik untuk mendapatkan hak mereka yang tertunda. Aspirasi mereka dituangkan dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), dengan harapan tuntutan tersebut segera mendapat tanggapan.
Dalam aksi tersebut, para dosen membawa berbagai poster berisi tuntutan dan melakukan penggalangan tanda tangan sebagai bentuk solidaritas. Hanifah Nur Kumala Ningrum, S.T., M.T., seorang dosen jurusan Teknik sekaligus juru bicara aksi, menyampaikan bahwa ini merupakan puncak dari perjuangan panjang.
“Hari ini kami sepakat untuk melakukan aksi damai. Sebelumnya, pada 6 Januari, kami telah mengirimkan karangan bunga ke depan kantor Kemendikbud Ristek. Kini, kami melanjutkan dengan aksi ini untuk menuntut hak kami yang belum dibayarkan hingga hari ini,” tegas Hanifah.
Politeknik Negeri Madiun, sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi terkemuka dengan ribuan mahasiswa, memiliki peran penting dalam mencetak generasi unggul. Namun, kesejahteraan tenaga pendidik di kampus ini justru terabaikan. Kondisi ini seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan aksi damai ini, para dosen berharap hak mereka segera direalisasikan demi mendukung keberlanjutan pendidikan berkualitas di PNM.