Padangsidimpuan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Indonesia menyaksikan pelantikan kepala daerah di berbagai wilayah, termasuk Kota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, S.K.M., M.Kes., resmi dilantik sebagai Wali Kota Padangsidimpuan bersama wakilnya, Harry Pahlevi. Momentum ini bukan sekedar seremonial, melainkan awal dari tanggung jawab besar dalam menghadapi tantangan ekonomi yang semakin kompleks, terutama akibat efisiensi anggaran yang berdampak pada berbagai sektor.
Salah satu isu yang mencuat adalah keterlambatan pembayaran gaji tenaga honorer di lingkungan Organisasi Pemerintahan Daerah (OPD). Berdasarkan investigasi, masih ada honorer yang belum menerima gaji, meskipun informasi yang beredar di beberapa media menyebutkan bahwa pembayaran telah dilakukan. Situasi ini menimbulkan spekulasi bahwa ada upaya pemerintah untuk meredam keresahan masyarakat.
Menurut beberapa pengamat, Pemerintah Kota Padangsidimpuan, baik legislatif maupun eksekutif, seharusnya lebih serius dalam memastikan kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan visi Padangsidimpuan Mantap, sebagaimana yang menjadi slogan kepemimpinan Letnan-Levi.
Tantangan Besar Menanti
Fadil Muhammad, seorang aktivis pendidikan di Kota Padangsidimpuan jelaskan bahwa salah satu tantangan utama yang harus dihadapi oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padangsidimpuan adalah meningkatnya angka pengangguran serta keterbatasan anggaran daerah untuk mendukung program-program pembangunan. Menurut Fadil, ketimpangan ekonomi antar wilayah juga menjadi persoalan klasik yang perlu segera diatasi. Banyak daerah masih bergantung pada dana transfer dari pusat tanpa memiliki strategi ekonomi mandiri yang kuat.
“Kepala daerah yang baru harus berpikir lebih progresif dengan mengoptimalkan potensi lokal, baik di sektor pertanian, perikanan, pariwisata, maupun industri kreatif. Pemanfaatan teknologi dan inovasi menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah produk daerah agar dapat bersaing di pasar nasional maupun internasional,” terangnya kepada wartawan, di Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Sabtu (01/03/2025).
Selain itu kata Fadil, kemiskinan struktural juga menjadi tantangan yang tidak bisa diabaikan. Banyak masyarakat masih terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat keterbatasan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang layak.
“Reformasi dalam sistem layanan publik menjadi keharusan agar anggaran daerah digunakan secara efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.
Fokus pada Stabilitas Ekonomi dan Digitalisasi
Lebih lanjut dia sampaikan, bahwa stabilitas harga bahan pokok dan inflasi daerah juga menjadi perhatian utama. Lonjakan harga kebutuhan dasar kata Fadil, kerap kali memicu ketidakpuasan masyarakat dan mengganggu kestabilan ekonomi lokal. Kepala daerah harus mampu bersinergi dengan pemerintah pusat dalam mengendalikan distribusi pangan dan memastikan harga kebutuhan pokok tetap terjangkau. Peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga perlu diperkuat untuk menciptakan stabilitas harga serta mengurangi ketergantungan terhadap distributor besar yang sering kali memonopoli pasar.
“Di sisi lain, perkembangan ekonomi digital yang semakin pesat menuntut kepala daerah untuk segera beradaptasi. Digitalisasi UMKM, pemanfaatan e-commerce, serta pengembangan startup berbasis teknologi harus menjadi bagian dari strategi ekonomi daerah. Daerah yang gagal beradaptasi dengan perubahan ini akan tertinggal dalam persaingan ekonomi yang semakin kompetitif,” paparnya.
Harapan untuk Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
Fadil Muhammad berpandangan, untuk mewujudkan Padangsidimpuan Mantap, sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan. Menurutnya, Kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat, transparansi anggaran, serta inovasi dalam pengelolaan sumber daya daerah menjadi kunci keberhasilan pemerintahan baru ini.
“Masyarakat dan Pemerintah Kota Padangsidimpuan harus bisa bekerjasama dan bermitra untuk membangun kota ini ke arah yang lebih baik,” pungkasnya.
Kini, semua mata tertuju pada langkah konkret yang akan diambil oleh pemerintahan kota Padangsidimpuan. Akankah mereka mampu menjawab harapan masyarakat dan membawa perubahan nyata? Waktu yang akan menentukan.