Daerah

Erosi Sungai Kali Jeroan Ancam Permukiman, Warga Minta Solusi Konkret

×

Erosi Sungai Kali Jeroan Ancam Permukiman, Warga Minta Solusi Konkret

Sebarkan artikel ini

Madiun, LENSANUSANTARA.CO.ID – Warga Dusun Garon, RT 19 RW 03, Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, tengah menghadapi ancaman longsor akibat erosi yang terjadi di bantaran Sungai Kali Jeroan. Aliran air yang terus mengikis tepian sungai membuat sedikitnya tujuh rumah kepala keluarga (KK) berada dalam kondisi rawan longsor, terutama saat musim hujan tiba.

Sugeng, salah satu warga terdampak, mengungkapkan bahwa tanaman penyangga di sepanjang aliran sungai semakin terkikis akibat derasnya arus banjir yang meluap. Selasa, (18/3).

Example 300x600

“Dulu masih ada tanaman yang bisa menahan tanah, tapi sekarang semua sudah tergerus air. Kami khawatir rumah-rumah di sekitar sini bisa ambrol sewaktu-waktu,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Asmini, warga yang rumahnya berdekatan dengan bantaran sungai. “Setiap hujan deras, kami selalu was-was. Tidur pun tidak bisa nyenyak karena takut tiba-tiba tanah longsor dan rumah ikut terbawa arus,” tuturnya.

Warga Minta Pembangunan Tanggul

Masyarakat berharap ada perhatian dari pemerintah dan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan guna mengatasi erosi yang semakin parah. Mereka mengusulkan pembangunan tanggul atau penguatan bantaran sungai untuk mencegah dampak lebih lanjut, terutama saat musim hujan yang akan datang.

Kepala Desa Garon, Kuswanto, mengungkapkan bahwa permasalahan ini tidak hanya disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga akibat kebiasaan warga yang memanfaatkan tanah bantaran sungai untuk membangun rumah dan perluasan dapur.

“Sebagian besar warga di sini membangun rumah di atas tanah bantaran. Akibatnya, sungai semakin menyempit dan tanggulnya hilang, sehingga saat banjir terjadi, dampaknya semakin besar,” jelasnya.

Menurut Kuswanto, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bengawan Solo terkait usulan normalisasi sungai dan pembangunan tanggul.

“Harapannya, normalisasi ini bisa segera direalisasikan, seperti yang sudah dilakukan di sekitar jalan raya. Jika dilakukan pelebaran, kemungkinan beberapa rumah yang berdiri di bantaran akan terdampak,” tambahnya.

Selain itu, Kuswanto juga menyoroti peran vegetasi dalam menjaga kestabilan tanah di bantaran sungai.

“Di sisi barat masih ada pepohonan besar yang menjaga tanah, tapi di sisi timur, karena sudah banyak yang terkikis, tanahnya semakin rentan,” katanya.

Pemerintah Diminta Bertindak Cepat
Masyarakat berharap agar pihak terkait, termasuk BWS dan pemerintah daerah, segera mengambil tindakan untuk menangani erosi yang semakin parah. “Kami butuh solusi konkret, jangan sampai menunggu ada korban baru bertindak,” tegas seorang warga.

Sementara itu, media juga turut mendorong agar masalah ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah. “Kami ingin masalah ini segera ditangani agar masyarakat bisa hidup dengan lebih tenang dan aman,” ujar salah satu jurnalis yang meliput di lokasi.

Dengan kondisi erosi yang semakin mengancam permukiman, warga Dusun Garon kini hanya bisa berharap agar pemerintah segera melakukan normalisasi sungai dan membangun tanggul yang kokoh sebelum bencana benar-benar terjadi.

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.