Lingga, LENSANUSANTARA.CO.ID – Masyarakat Kp.seranggung sudah mulai membuat pintu gerbang dalam mempersiapkan tradisi malam 7 likur, Di mana Tradisi malam tujuh likur yang biasa dilakukan oleh masyarakat Melayu terutama di kabupaten Lingga, yang di kenal dengan sebutan “Bunda tanah Melayu”.
Tradisi ini terus dijaga oleh masyarakat kabupaten lingga sebagai bagian dari warisan budaya, warga Lingga secara rutin setiap setahun membuat sekali di bulan Ramadhan, Malam 7 Likur merupakan momentum spesial di akhir-akhir malam Ramadhan dan malam puncaknya pada malam 27 ramadhan, Di mana umat Islam meningkatkan ibadah sekaligus menghiasi lingkungan dengan lampu-lampu warna-warni dan lentera.
Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi kali ini di meriahkan juga oleh warga dan pemuda kp.Seranggung kelurahan Daik kecamatan Lingga kabupaten Lingga.
Sabran alvaro, salah satu pemuda kp. Seranggung sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Menurut Sabran, mewakili tokoh pemuda setempat, antusiasme kepada pemuda dan warga dalam pembangunan gerbang ini begitu tinggi, bahkan mereka rela bekerja hingga tengah malam.
“Dengan adanya Gerbang 7 Likur ini, Tak hanya sekadar hiasan, Gerbang 7 Likur juga menjadi simbol persatuan dan kebersamaan, kita bisa melihat semangat warga dan pemuda dalam merawat serta melestarikan tradisi ini, yang kami harapkan, banyak generasi muda yang ikut berpartisipasi dalam menjaga warisan budaya serta tradisi Islam yang kaya akan nilai budaya dan spiritual dan menjadi ajang silaturahmi di tengah masyarakat,” ungkap Sabran kepada Lensa Nusatara, Jum’at malam (21/3/2025).
pemuda dan warga kp.seranggung kelurahan Daik saling bahu membahu dalam memberikan ide desain, bahan bangunan, dan dukungan moral agar pembangunan gerbang semakin lancar.
