Jepara, LENSANUSANTARA.CO. ID – Festival Kupat Lepet yang diselenggarakan oleh masyarakat Jepara pada hari ke-7 setelah Hari Raya Idul Fitri kembali menjadi sorotan sebagai salah satu tradisi yang kaya akan makna dan simbol kerukunan.
Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Kartini ini bukan hanya sekedar acara, tetapi juga merupakan simbol dari pemberian maaf dan kedamaian.
Kupat Lepet, yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu kupat dan lepet, memiliki makna filosofis yang dalam. Kupat, yang biasa dikenal sebagai bagian dari serangkaian acara silaturahmi, melambangkan pemberian maaf.
Sementara itu, lepet terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan kelapa muda dan dibungkus dengan daun kelapa muda atau janur, melambangkan kesucian dan kebersihan. Lebih mendalam lagi, lepet yang dililit dengan tiga tali seperti pembungkus jenazah mengandung makna bahwa jika ada kesalahan, sebaiknya tidak dibiarkan menjadi dendam yang berkepanjangan.
Pada hari Minggu (7/4/2025), Ketua DPRD Jepara, Agus Sutikna, bersama Bupati Jepara Witiardo Utomo dan jajaran Forkopimda, turut serta meramaikan Festival Kupat Lepet yang digelar di Pantai Kartini.
Panitia penyelenggara yang terdiri dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) bersama Lesbumi PC NU Jepara menyediakan 4.000 kupat lepet yang dibagi menjadi dua gunungan besar.
Setelah doa bersama, masyarakat pun berbondong-bondong memperebutkan gunungan kupat lepet, yang dipercaya membawa berkah dan berfungsi sebagai simbol tolak bala.
Ketua DPRD Jepara, Agus Sutikna, dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya agar tradisi ini, yang telah berlangsung selama berabad-abad, terus dilestarikan.
“Festival Kupat Lepet adalah tradisi yang mengajarkan kita untuk menjaga kerukunan dan saling memaafkan. Ini adalah simbol dari kekuatan kebersamaan yang harus kita jaga dan rawat untuk generasi yang akan datang,” ujar Agus Sutikna.
Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi, Festival Kupat Lepet diharapkan terus menjadi bagian dari identitas budaya Jepara yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, perdamaian, dan kesucian.