Advertorial

Ketua DPRD Jepara: Festival Kupat Lepet Tradisi dan Simbol Kerukunan yang Harus Dijaga

×

Ketua DPRD Jepara: Festival Kupat Lepet Tradisi dan Simbol Kerukunan yang Harus Dijaga

Sebarkan artikel ini
Ketua DPRD Jepara Agus Sutisna dan Keluarga Saat mengikuti Prosesi Larung Kepala Kerbau dan Festival Kupat Lepet (Foto: Yosef/Lensa Nusantara)

Jepara, LENSANUSANTARA.CO. ID – Festival Kupat Lepet yang diselenggarakan oleh masyarakat Jepara pada hari ke-7 setelah Hari Raya Idul Fitri kembali menjadi sorotan sebagai salah satu tradisi yang kaya akan makna dan simbol kerukunan.

Example 300x600

Kegiatan yang dilaksanakan di Pantai Kartini ini bukan hanya sekedar acara, tetapi juga merupakan simbol dari pemberian maaf dan kedamaian.

Kupat Lepet, yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu kupat dan lepet, memiliki makna filosofis yang dalam. Kupat, yang biasa dikenal sebagai bagian dari serangkaian acara silaturahmi, melambangkan pemberian maaf.

BACA JUGA :
Polisi Ringkus Sekelompok Pemuda di Jepara saat Konvoi Motor dan Pesta Miras

Sementara itu, lepet terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan kelapa muda dan dibungkus dengan daun kelapa muda atau janur, melambangkan kesucian dan kebersihan. Lebih mendalam lagi, lepet yang dililit dengan tiga tali seperti pembungkus jenazah mengandung makna bahwa jika ada kesalahan, sebaiknya tidak dibiarkan menjadi dendam yang berkepanjangan.

Pada hari Minggu (7/4/2025), Ketua DPRD Jepara, Agus Sutikna, bersama Bupati Jepara Witiardo Utomo dan jajaran Forkopimda, turut serta meramaikan Festival Kupat Lepet yang digelar di Pantai Kartini.

BACA JUGA :
The World Carving Centre: Siapkan Pameran Furniture Internasional, JIF-BW Bangun Kolaborasi dengan Pemda Jepara

Panitia penyelenggara yang terdiri dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) bersama Lesbumi PC NU Jepara menyediakan 4.000 kupat lepet yang dibagi menjadi dua gunungan besar.

Setelah doa bersama, masyarakat pun berbondong-bondong memperebutkan gunungan kupat lepet, yang dipercaya membawa berkah dan berfungsi sebagai simbol tolak bala.

Ketua DPRD Jepara, Agus Sutikna, dalam kesempatan tersebut menyampaikan harapannya agar tradisi ini, yang telah berlangsung selama berabad-abad, terus dilestarikan.

BACA JUGA :
Septina Nafiyanti Sah Pegang Tongkat Estafet PWI Jepara

“Festival Kupat Lepet adalah tradisi yang mengajarkan kita untuk menjaga kerukunan dan saling memaafkan. Ini adalah simbol dari kekuatan kebersamaan yang harus kita jaga dan rawat untuk generasi yang akan datang,” ujar Agus Sutikna.

Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi, Festival Kupat Lepet diharapkan terus menjadi bagian dari identitas budaya Jepara yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, perdamaian, dan kesucian.